Ubi Jalar Diserang Hama, Warga Terancam Kelaparan

Paulus Sarira: Biji Berisi Ulat dan Bau

Ubi Jalar Diserang Hama, Warga Terancam Kelaparan
Ubi Jalar Diserang Hama, Warga Terancam Kelaparan
"Tidak semua distrik dan kampung terserang hama ini, hanya di daerah yang tanahnya kering, karena hama ini bisa berkembang di tempat kering, sedangkan tempat yang lembab atau basah tidak bisa berkembang. Jika hujan tidak segera turun dikhawatirkan hama ini akan semakin ganas dan menyerang kebun hipere petani. Paling parah itu di daerah Asolokobal karena daerahnya sangat kering," jelasnya.

Ditambahkan Paulus Sarira,  melalui surat bupati, pihaknya menghimbau kepada petani yang hiperenya sudah terserang agar melakukan pemusnahan. "Satu-satunya cara adalah melakukan eradikasi atau pemusnahan, yaitu hipere yang sudah terserang hama digali dan musnahkan sehingga hamanya tidak menjalar ke tempat lain. Ini adalah satu-satunya cara karena penggunaan pestisida tidak memungkinkan. Sebab hipere adalah makanan sehingga jika ini dilakukan dapat membahayakan manusia,"ujarnya.

Apabila hama ini tidak segera diatasi, kata Paulus Sarira, produksi hipere dapat menurun sampai 80 persen. Dengan jumlah penurunan ini dikhwatirkan dapat mengancam kondisi ketahanan pangan yang menyebabkan warga menjadi terancam kelaparan. "Sampai saat ini hipere masih menjadi makanan pokok masyarakat di Jayawijaya, karena itu kami mengharapkan pengertian dan peran serta dari masyarakat khususnya petani yaitu dengan melakukan pemusnahan jika tanamannya sudah terserang hama," pungkasnya.(lmn/nan/fuz/jpnn)

WAMENA- Pertanian ubi jalar di sejumlah distrik dan kampung di Kabupaten Jayawijaya mendapat persoalan serius. Ubi jalar atau yang dalam istilah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News