Ubi Jalar Diserang Hama, Warga Terancam Kelaparan
Paulus Sarira: Biji Berisi Ulat dan Bau
Selasa, 21 September 2010 – 12:02 WIB
"Tidak semua distrik dan kampung terserang hama ini, hanya di daerah yang tanahnya kering, karena hama ini bisa berkembang di tempat kering, sedangkan tempat yang lembab atau basah tidak bisa berkembang. Jika hujan tidak segera turun dikhawatirkan hama ini akan semakin ganas dan menyerang kebun hipere petani. Paling parah itu di daerah Asolokobal karena daerahnya sangat kering," jelasnya.
Baca Juga:
Ditambahkan Paulus Sarira, melalui surat bupati, pihaknya menghimbau kepada petani yang hiperenya sudah terserang agar melakukan pemusnahan. "Satu-satunya cara adalah melakukan eradikasi atau pemusnahan, yaitu hipere yang sudah terserang hama digali dan musnahkan sehingga hamanya tidak menjalar ke tempat lain. Ini adalah satu-satunya cara karena penggunaan pestisida tidak memungkinkan. Sebab hipere adalah makanan sehingga jika ini dilakukan dapat membahayakan manusia,"ujarnya.
Apabila hama ini tidak segera diatasi, kata Paulus Sarira, produksi hipere dapat menurun sampai 80 persen. Dengan jumlah penurunan ini dikhwatirkan dapat mengancam kondisi ketahanan pangan yang menyebabkan warga menjadi terancam kelaparan. "Sampai saat ini hipere masih menjadi makanan pokok masyarakat di Jayawijaya, karena itu kami mengharapkan pengertian dan peran serta dari masyarakat khususnya petani yaitu dengan melakukan pemusnahan jika tanamannya sudah terserang hama," pungkasnya.(lmn/nan/fuz/jpnn)
WAMENA- Pertanian ubi jalar di sejumlah distrik dan kampung di Kabupaten Jayawijaya mendapat persoalan serius. Ubi jalar atau yang dalam istilah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sebanyak 19,8 Ton Kopi Pagar Alam Sumsel Diekspor Perdana ke Malaysia
- CPNS 2024 Pemkab Bogor: 7.650 Pelamar Dinyatakan Lulus Seleksi Administrasi
- Gelar Cooling System, Polres Rohul Maksimalkan Partisipasi Pemilih di Lapas Pasir Pengairan
- Ditinggal Sendirian, Bocah Tujuh Tahun Terjatuh dari Lantai 8 Apartemen
- Gempa Bandung, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari
- Gempa M 5 Bandung: 700 Rumah Rusak, Korban Luka 82 Orang