Ubud Jazz Village Festival, Momen Berbagi Kebahagiaan di Bali
Sihir UJVF makin kinclong manakala Insititut Francaise Indonesia yang membawa serta Samy Thiebault Trio, sebuah grup jazz dari Prancis yang akan mengusung konsep jazz modern, naik ke atas panggung.
Tidak ketinggalan pula Glen Buschmann Jazz Academy Big Band, yang merupakan gabungan dari 22 musisi asal Jerman akan tampil membawakan komposisi dan aransemen baru lagu-lagu Jazz standar dan beberapa lagu popular, seperti “Come with me” dari Tania Maria.
“Mereka kategori wisman high end. Spent money mereka rata-rata Rp 2 juta - Rp 3 juta per hari. Dan mereka pasti lama di Indonesia. Umumnya 7-10 hari karena setelah nonton jazz mereka biasanya leisure di tempat lain,” tambah Astrid.
Astrid tak berlebihan. Tiket yang dijual saja angkanya menembus Rp 440 ribu hanya untuk menonton jazz satu hari. Dan semua sold out. Itu belum termasuk sewa mobil, hotel dan makan minum selama di Ubud. Karenanya, UJVF tak cuma pesta buat para musisi jazz dunia.
Ajang itu juga menjadi pesta bagi penduduk Bali. Tua, muda, anak-anak, laki-laki, perempuan memenuhi tribun penonton. Dan semua rela menghabiskan koceknya di Bali, destinasi terbaik dunia 2017 versi TripAdvisor.
“Saya mendapat laporan seluruh penginapan di Ubud okupansinya 100 persen. Salah satu pemicunya ya Ubud Jazz Village Festival ini. Terimakasih Kementerian Pariwisata melalui Pesona Indonesia, keluarga Kerajaan Ubud dan masyarakat lokal Ubud yang sudah mendukung even internasional ini,” timpal Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti langsung sumringah. Menurutnya, ada dampak langsung yang sangat positif dari even yang sukses menarik wisatawan baik nusantara maupun mancanegara di Ubud, Bali.
Itu belum termasuk dampak tidak langsung nilai berita dari media yang memberitakan musisi-musisi jazz dunia tampil di Ubud. “Dampaknya pasti sangat besar. Ekonomi Ubud akan berdetak lebih kencang lagi. Belum lagi media value-nya yang juga besar. Karena ketika bintang jazz itu tampil selalu dipantau oleh followers dan subscribers-nya,” ungkap Esthy.
Siapa bilang jazz musik yang susah dinikmati, musiknya orang tua dan kalangan mapan? Di Ubud Jazz Village Festival (UJVF) 2017, jazz bisa dinikmati
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga