Ucapan Ahok Pedas, Begini Reaksi Bos BPK
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Harry Azhar Aziz terlihat santai menanggapi tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok, yang menyebut hasil audit lembaga auditor negara itu terkait dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras, menipu.
Meski santai, Harry memberikan komentar yang cukup pedas terkait pernyataan Ahok. Terutama ketika ditanya apakah mantan Bupati Belitung Timur itu telah melecehkan BPK secara kelembagaan.
"Kita punya negara, punya tata hukum dan punya aturan. Jadi silahkan saja ditafsirkan. Rakyat kita sudah bebas merdeka menafsirkan segala sesuatu mana yang patut, mana yang pantas, mana yang sopan santun," kata Harry di kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (13/4).
Terkait audit BPK tentang pembelian lahan RS Sumber Waras, mantan politikus Golkar itu menyatakan sudah menjelaskan bahwa hasilnya telah diserahkannya kepada KPK.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan, dan itu atas permintaan KPK. Hasilnya sudah diserahkan kepada KPK. Sekarang bolanya ada di tangan KPK," tegas Harry.
Sebelumnya, Ahok menyatakan, temuan BPK tidak masuk akal. Ia mencontohkan terkait perbandingan harga tanah yang dibeli PT Ciputra Karya Utama dengan Pemprov DKI.
"Yang dilaporkan BPK itu enggak masuk akal. Yang Ciputra tuh belinya harga pasar, kalau pakai NJOP benar. Saya beli harga NJOP. Kalau dibandingkan harga pasar saya lebih murah," ucapnya di Balai Kota, Jakarta, Rabu (13/4).
Karena itu, Ahok menyebut, laporan BPK tidak fair. "Berarti kamu udah enggak fair, menipu. Laporan BPK itu menipu," ujarnya. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS