Uchok Bandingkan Jokowi dengan Obama dan Geun-hye
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menilai kepergian Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat yang dibiayai oleh rakyat, memperlihatkan Jokowi tidak punya empati, dan tanggung jawab untuk menyelesaikan kabut asap.
"Kepergian Jokowi ini benar-benar tidak masuk akal orang waras. Masa Jokowi lebih peduli dengan berkunjung ke Amerika Serikat daripada rakyat yang sudah banyak jadi korban akibat kabut asap tiga bulan belakangan," kata Uchok di Jakarta, Selasa (27/10).
Seharusnya lanjut Uchok, Jokowi belajar dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang tidak kemana-mana demi untuk penyelesaian tumpahan minyak. Belajar dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, yang tidak jadi keluar negeri karena sangat empati dan ingin dekat dengan rakyat saat kena wabah penyangkit.
"Karena itu, lebih baik DPR RI menggalang hak angket untuk menyelidiki dugaan telah terjadinya praktik salah urus dalam mengelola negara ini. Masa sampai saat ini, kabut asap tidak selesai-selesai. Kalau di dalam hak angket tidak ditemukan dugaan salah urus, berarti pemerintah Jokowi-JK lagi tidur," katanya.
Terakhir Uchok menilai ada kesamaan Jokowi dengan anggota DPR. "Sama-sama senang jalan-jalan. Sama-sama tidak peduli rakyat sedang menderita karena kabut asap. Ini artinya, rakyat yang kena kabut asap, tidak bisa lagi mengharap kepada Presiden Jokowi, hanya mengharap kedatangan hujan saja," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menilai kepergian Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat yang dibiayai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- 4 Lokasi Penyitaan Uang Haram Rohidin Mersyah, Nomor 1 Wow
- Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, Hujan Merata
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada
- Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Bima: Kasihan yang Sudah Antre Lama