Uchok Sky : Jaksa Agung Hanya Sibuk Urus Politik
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Centre for Budget Analisys Uchok Sky Khadafi mengatakan, kinerja Jaksa Agung Muhammad Prasetyo yang jauh dari harapkan seharusnya menjadi dasar Presiden Joko Widodo untuk melakukan evaluasi.
Apalagi, selama Kejagung dipimpin oleh Prasetyo belum ada nilai tambah yang membanggakan. Terutama dalam penanganan kasus. “Selama ini kita melihat Jaksa Agung hanya sibuk mengurusi urusan politik dari pada kinerjanya yang menangani hukum,” ujar Uchok ketika berbincang dengan wartawan Sabtu (9/1).
Seperti halnya, lanjut dia, dalam menangani kasus papa minta saham yang dituduhakan kepada Setya Novanto. “Itu kan hanya kepada Novanto saja dia (Jaksa Agung) bersuara keras, publik akan menilai kinerja pemerintah dalam hal ini,” ujar dia.
Padahal, sambung Uchok, kasus sama seperti Novanto pun melekat pada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam hal ini pertemuan keponakan Kalla yakni Aksa Mahmud dan anaknya Erwin Aksa dengan James R Moffet yang merupakan petinggi Freeport.
“Tidak mungkin Moffet mau ketemu dengan mereka tanpa ada embel-embel keluarga wapres. Kalau Novanto dituding mencatut nama Jokowi-JK untuk meminta saham, saya khawatir, jangan-jangan Aksa dan Erwin menemui Moffet tujuannya juga untuk meminta saham langsung atas nama JK. Kan tidak ada rekamannya kalau itu tidak demikian.”
Perlu diketahui, Kejagung yang dikomandoi oleh Jaksa Agung Muhammad Prasetyo hanya garang kepada kasus Novanto. Padahal, kasus yang saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejagung itu menggunakan bukti ilegal. Sehingga secara hukum tidak bisa dibenarkan. (dil/jpnn)
JAKARTA - Direktur Eksekutif Centre for Budget Analisys Uchok Sky Khadafi mengatakan, kinerja Jaksa Agung Muhammad Prasetyo yang jauh dari harapkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan