Udar Bantah Kekayaan Rp 50 M dari Proyek Transjakarta
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono membantah bahwa kekayaan yang dimilikinya berasal dari mark up proyek pengadaan Transjakarta 2013. Hal ini disampaikan Udar melalui kuasa hukumnya Wa Ode Nur Zainab.
Menurut Zainab semua harta kliennya halal, bukan dari proyek tersebut. Ini disampaikan Zainab menyusul pernyataan Kejaksaan Agung yang menyebut jumlah aset kekayaan Udar mencapai Rp 50 miliar.
"Berdasarkan LHKPN Tahun 2012 yang juga sudah diterangkan dihadapan Penyidik Kejaksaan Agung, semua harta bersumber dari warisan dan usaha halal yang diperoleh jauh sebelum menduduki jabatan selaku Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta," ujar Zainab dalam keterangan persnya kepada wartawan, Selasa, (23/9).
Hal ini, kata dia, dapat dibuktikan dengan akta jual beli harta tidak bergerak milik Udar Pristono dan istrinya, surat sewa, serta kwitansi pembayaran. Zainab mengungkapkan harta benda milik kliennya berupa barang tidak bergerak, yakni beberapa bidang tanah dan bangunan yang diperoleh sejak tahun 1980-an sampai tahun 1990-an. Ini berasal dari warisan orang tua dan dari mertua Udar yang merupakan pengusaha pemilik beberapa HPH di daerah Kalimantan.
"Kebetulan istri klien kami tersebut adalah anak tunggal, sehingga otomatis saat meninggal dunia, harta kekayaan mertuanya beralih kepada sang istri. Kemudian warisan peninggalan mertua klien kami tersebut, beberapa dijual dan dibelikan beberapa bidang tanah/bangunan dan beberapa unit apartemen yang kemudian disewakan untuk memperoleh penghasilan tambahan," lanjut Zainab.
Selain itu, kata dia, Udar juga melakukan jual beli tanah, rumah dan apartemen sampai akhirnya membeli beberapa unit Condotel yang juga disewakan. Bisnis jual beli harta tidak bergerak tersebut, sambungnya, sebagian besar terjadi jauh sebelum Udar menjabat sebagai Kadishub Pemprov DKI.
Namun ada juga unit apartemen milik Udar yang dijual pada sekitar akhir tahun 2012 dan kemudian dibelikan unit apartemen dan condotel pada wala tahun 2013 atau sebelum terjadinya Pengadaan Bus Transjakarta Tahun Anggaran 2013.
"Semua hal terkait asal usul harta kekayaan klien kami dimaksud, dapat dibuktikan secara terang benderang berasal dari usaha yang halal yang sumber utamanya adalah warisan orang tua dan sama sekali tidak bersumber dari Pengadaan Bus transjakarta sebagaimana yang diduga oleh Penyidik Kejaksaan Agung," tegasnya.
JAKARTA - Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono membantah bahwa kekayaan yang dimilikinya berasal dari mark up proyek pengadaan
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS