Udara Jakarta Memburuk Lagi, Pakar Ingatkan Penyebabnya dan Putusan Sidang yang Belum Dijalankan
'Saya tiup saja'
Pejabat Gubernur DKI, Heru Budi Hartono, memberikan komentar soal kualitas udara Jakarta yang membahayakan kesehatan warganya.
"Saya tiup saja," kelakar Heru sambil memeragakan cara meniup di hadapan awak media, Senin (12/06) kemarin.
Meski tidak menjelaskan dengan rinci upaya yang akan ditempuh oleh Pemprov DKI Jakarta, Heru menyebut masalah polusi udara di Jakarta disebabkan bahan bakar kendaraan bermotor, sehingga solusinya adalah mendorong penggunaan kendaraan bertenaga listrik.
"Ya dipercepat motor listrik, mobil listrik, terus bahan bakarnya yang memang memenuhi syarat. Ya, harus semua pihak mengikutilah," kata Heru.
Menurut Pengamat perkotaan Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, mobilitas masyarakat yang terus pulih menjadi penyebab kualitas udara Jakarta kian memburuk.
"Aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat semakin normal, artinya kembali seperti sebelum pandemi Covid-19, berarti potensi kemungkinan besar polusi semakin meningkat," ujar Yayat.
Sumber polusi udara Jakarta
Penggunaan kendaraan pribadi sebagian besar memengaruhi kondisi udara di Jakarta, menurut Yayat.
Pengguna motor di Jakarta saat ini mencapai 13 juta unit, sementara pengendara mobil mencapai 4 hingga 5 juta unit, jelasnya.
Selasa pagi (13/06), situs IQAir menyatakan kualitas udara di Jakarta berada di peringkat tiga terburuk dunia
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- APK Dirusak, Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono Bergerak!
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Sukarelawan Bantu Ridwan Kamil Tanam Pohon di Sungai, Cegah Erosi dan Banjir