UE Bekukan Aset Ben Ali
Bersihkan Pengaruh Mantan Diktator Tunisia
Selasa, 08 Februari 2011 – 16:19 WIB
TUNIS - Tunisia berupaya keras membersihkan pemerintahan dari pengaruh Zine El Abidine Ben Ali. Setelah menyingkirkan kroni sang presiden terguling dari kabinet, Minggu lalu (6/2) Menteri Dalam Negeri Fahrat Rajhi menonaktifkan Partai Democratic Constitutional Rally (RCD) yang dulu berkuasa. Kemarin (7/2), Uni Eropa (UE) sepakat membekukan aset Ben Ali dan sang istri serta keluarga besar mereka.
"Pemerintah membekukan seluruh aktivitas politik RCD dan menginstruksikan penutupan seluruh kantor cabang dan gedung pertemuannya," tandas Rajhi dalam keterangan resmi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) seperti dilansir Associated Press kemarin. Keputusan serius itu diambil, setelah oposisi dan rakyat Tunisia mendesak pemerintah membersihkan diri dari unsur Ben Ali lewat serangkaian aksi protes. Dalam waktu dekat, pemerintah juga berencana membubarkan partai tersebut.
Baca Juga:
Kepada Kantor Berita TAP, jubir Kemendagri mengatakan bahwa pihaknya menerbitkan keputusan tersebut untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban jiwa. Akhir pekan lalu, serangkaian aksi protes antipemerintah yang digelar di beberapa kota besar makan korban. Dua orang tewas ditembak aparat dalam protes di Kota Kef, kawasan barat laut Tunisia, Sabtu lalu (5/2). Esoknya, ratusan massa menyerbu kantor polisi setempat dan membakarnya.
"Semua ini kami lakukan semata-mata demi kepentingan bangsa," kata jubir tersebut, beberapa jam setelah kantor polisi Kef hangus dilalap api. Rajhi berharap, pembekuan RCD dan penutupan seluruh kantor cabangnya bisa meredam amarah rakyat. Setidaknya, aksi anarkistis seperti yang terjadi Sabtu lalu tidak terulang lagi. Menurut dia, kekerasan di Kef itu merupakan aksi paling mematikan sejak Ben Ali melarikan diri ke Arab Saudi pada 14 Januari lalu.
TUNIS - Tunisia berupaya keras membersihkan pemerintahan dari pengaruh Zine El Abidine Ben Ali. Setelah menyingkirkan kroni sang presiden terguling
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer