UE Cabut Embargo Senjata Syria
Tingkatkan Peran Negara Eropa dalam Konflik
Rabu, 29 Mei 2013 – 20:52 WIB
PARIS - Perjuangan pemberontak Syria agar dunia internasional mempersenjatai mereka untuk menjatuhkan rezim Bashar Al Assad hampir berakhir. Kemarin (28/5), setelah dua tahun berjuang, Uni Eropa (UE) membuka jalan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Negara-negara zona Eropa sepakat mencabut embargo senjata kepada Syria. Artinya, dalam waktu dekat pemberontak Syria bakal mendapat suplai senjata untuk melawan militer loyalis Presiden Bashar Al Assad.
UE telah mengakui oposisi Syria sebagai pemerintah sah yang menggantikan rezim Assad. Langkah pencabutan embargo senjata itu pun semakin meningkatkan peran negara-negara Eropa dalam konflik yang sudah berjalan lebih dari dua tahun tersebut.
Meski belum ada rencana untuk mengirimkan senjata kepada pemberontak, keputusan itu memberikan sinyal tegas kepada rezim Assad untuk bersedia bernegosiasi atau menerima konsekuensi.
"Ini merupakan keputusan sulit bagi banyak negara (Eropa). Namun, keputusan itu penting dan benar untuk memperkuat tekanan internasional kepada rezim Syria demi mencapai solusi diplomasi dan mengakhiri perang sipil," tulis Menteri Luar Negeri Inggris William Hague dalam sebuah pernyataan resmi.
PARIS - Perjuangan pemberontak Syria agar dunia internasional mempersenjatai mereka untuk menjatuhkan rezim Bashar Al Assad hampir berakhir. Kemarin
BERITA TERKAIT
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich