UI Butuh Update Peralatan Bagi Pengembangan Ilmu Material Sains
jpnn.com - JAKARTA - Pengembangan ilmu material sains di Indonesia sangat membutuhkan peralatan canggih yang nilainya sangat mahal. Karena itu menurut Ketua Jurusan Program Pasca Sarjana Ilmu Material Universitas Indonesia Vivi Fauzia, kerja sama dengan sejumlah institusi terutama dengan berbagai lembaga di luar negeri, sangat dibutuhkan.
"Karena Universitas Indonesia menuju dedikasi yang lebih baik, jadi yang saya kejar sekarang bangun kerja sama dengan universitas di luar negeri untuk memanfaatkan peralatan dan update keilmuan," ujar Vivi, Senin (1/8).
Menurut Vivi, UI sebenarnya telah memiliki sejumlah alat yang diperlukan bagi pengembangan ilmu material sains. Namun kondisinya sering rusak. Selain itu juga alat-alat sudah tua dan tidak ada yang baru.
"Tapi meski alat dibutuhkan, itu bukan harga mati. Artinya bukan tidak bisa berbuat apa-apa. Misalnya mahasiswa ikut penelitian dosen ke luar negeri," ujar Vivi.
Sebelumnya dalam temu alumni akbar Program Studi Material Sains UI, Sabtu (30/7) kemarin, Vivi juga berharap peralatan laboratorium bagi pengembangan Ilmu sains ke depan semakin lengkap dan semakin mudah diakses oleh mahasiswa.
Sementara itu Ketua Panitia Temu alumni Program Studi Material Sains UI Mas Ayu mengatakan, kegiatan kebersamaan sangat bermanfaat. Terutama bagi menjaga silaturahmi, kolaborasi riset, dan memberikan sumbangsih yang nyata dari alumni bagi UI. Sehingga dapat berperan nyata membangun bangsa dan negara.(gir/jpnn)
JAKARTA - Pengembangan ilmu material sains di Indonesia sangat membutuhkan peralatan canggih yang nilainya sangat mahal. Karena itu menurut Ketua
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit