Ujang: Jokowi Ingin Menunjukkan Power, Tanpa PDIP Dia Bisa
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan Presiden Joko Widodo sedang ingin menunjukkan kekuatan atau powernya dalam Pemilihan Presiden 2024.
Hal itu mulai terlihat dari adanya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 soal MK menyatakan batas usia minimal 40 tahun untuk calon presiden dan calon wakil presiden atau pernah menjadi kepala daerah.
Keputusan itu mengakomodir Putra Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka untuk bisa maju sebagai calon wakil presiden.
Putusan itu dianggap sebagai kepentingan keluarga Jokowi karena MK dipimpin oleh Anwar Usman yang juga adik ipar Jokowi.
“Konteks pilpres kali ini Jokowi ingin menunjukkan powernya, kekuatannya, bahwa ya tanpa PDIP Jokowi bisa,” ucap Ujang saat dihubungi JPNN.com, Rabu (1/11).
Menurut Ujang, Jokowi kemungkinan merasa sudah tidak dihargai di PDI Perjuangan. Terlebih, Ketua Umum PDIP Megawati Soerkarnoputri beberapa kali mengkritik atau menyindir Jokowi dalam acara partai.
“Di PDIP beliau tidak dihargai, kalau di acara besar PDIP selalu dikritik habis oleh Megawati di depan umum. Kalau PDIP tidak ada, Jokowi tidak ada apa-apanya, itu kan bisa menyinggung Pak Jokowi,” jelasnya.
Diketahui, MK menyatakan batas usia minimal 40 tahun untuk calon presiden dan calon wakil presiden bertentangan dengan UUD 1945.
Ujang Komarudin mengatakan Presiden Joko Widodo sedang ingin menunjukkan kekuatan atau powernya dalam Pemilihan Presiden 2024.
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- Hasto: Sosok Penentang Intervensi Jokowi Kini Terpilih di Pilkada Gunungkidul
- Mengacu Hitungan Resmi, Pram-Doel Deklarasi Menang Satu Putaran
- PDIP Keok di Kandang Sendiri karena Prabowo dan Jokowi
- Pilkada Dramatis: Paling Sial Rohidin Mersyah, Jakarta Bisa Berdarah-darah