Ujang: Rekomendasi Multaqo Ulama Rasional, Istimewa, Jelas Rekam Jejaknya
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menyebut terdapat perbedaan mencolok antara rekomendasi Multaqo Ulama dengan Ijtimak Ulama III. Rekomendasi Multaqo Ulama, kata Ujang, berbicara tentang persatuan dan kesatuan bangsa.
“(Rekomendasi Multaqo) sangat rasional dan sangat wajar, istimewa, sudah sangat jelas rekam jejaknya,” kata Ujang Komaruddin kepada wartawan, Senin (6/4).
Menurut Ujang, delapan poin rekomendasi Multaqo Ulama bersifat umum. Materi rekomendasi Multaqo Ulama juga tidak berbenturan dengan rekomendasi Ijtimak Ulama III.
“Kalau Multaqo rekomendasinya umum, itu kan respons dari ijtimak ulama. Itu ya harus umum kalau menabrak atau berhadap-hadapan dengan ijtimak ulama ini berbahaya," ungkap dia.
BACA JUGA: Andi Arief Sebut Klaim Prabowo Menang 62 Persen Lantaran Bisikan Setan Gundul
Di sisi lain, kata Ujang, rekomendasi Ijtimak Ulama III sarat dengan kepentingan politik. Bahkan, lanjut dia, masyarakat bisa menilai rekomendasi Ijtimak Ulama III berpotensi memunculkan perpecahan, memicu kegaduhan, dan berbahaya.
"Saya ingin melihat ulama tidak antipolitik. Silakan berpolitik, tetapi politik yang mempererat, merekatkan persatuan umat," ungkap dia.
Ujang menyoroti poin rekomendasi Ijtimak Ulama III yang ingin mendiskualifikasi pasangan capres dan cawapres Jokowi – Ma’ruf Amin dan menganggap Pilpres curang. Poin itu yang dianggap memunculkan pembelahan di masyarakat.
Rekomendasi Multaqo Ulama berbicara tentang persatuan dan kesatuan bangsa, berbeda dengan rekomendasi Ijtimak Ulama III.
- Multaqo Ulama Ciamis Tolak People Power Karena Tak Baik Untuk Negara dan Agama
- Demokrat Dukung Rekomendasi Multaqo Ulama
- Hendropriyono Sebut Ijtimak Ulama III Forum Aneh
- Nasaruddin Umar Minta Ulama Tidak Memecah Belah Umat
- Ijtima Ulama III Melawan Hasil Pilpres Sama Saja dengan Menentang Takdir Tuhan
- Istana Yakin Peserta Ijtimak Ulama III Bakal Menerima Hasil Pemilu