Ujaran Kebencian Makin Gila, Bayi Baru Lahir Pun Jadi Target
Kepala UNAOC Nassir Abdulaziz Al Nasser mengungkapkan bahwa simpati para pengungsi sama tingginya dengan tingkat xenophobia yang diarahkan ke mereka.
”Media sosial menjadi platform yang terbuka lebar untuk ujaran kebencian serta memfasilitasi penyebaran ide dan narasi negatif dengan cepat di dunia maya,” tegasnya.
Maraknya penggunaan media sosial memang membuat orang dengan mudah meluapkan kebenciannya di dunia maya. Berbeda dengan di dunia nyata yang masih ada rasa malu atau segan, di dunia maya orang bebas menjadi ”orang lain”. Menjadi pribadi yang berbeda. Alter ego. Sosok yang tersembunyi.
Negara-negara anggota UE serta perusahaan sosial media berusaha keras agar ujaran kebencian bisa ditekan. Berbagai alat baru digunakan Twitter, Facebook, WhatsApp, dan berbagai aplikasi media sosial lainnya untuk menekan ujaran kebencian.
Pada 1 Januari, UU anti ujaran kebencian juga mulai diterapkan di Jerman. Media sosial diminta memblokir akun-akun yang menyebarkan kebencian. Data tentang akun yang diblokir atau unggahan yang dihapus akan dirilis setelah UU itu berjalan selama enam bulan.
Namun, sebelum UU itu diterapkan, The Guardian melansir bahwa per bulan Facebook sudah menghapus 15 ribu konten yang dinilai melanggar aturan.
Dalam hitungan hari, akun milik Wakil Ketua Partai Alternative for Germany (AfD) Von Storch langsung menjadi korban penutupan.
Anggota parlemen yang seharusnya menjadi contoh masyarakat itu malah melontarkan ujaran kebencian kepada umat Islam hanya gara-gara kepolisian Kota Koeln menulis ucapan selamat tahun baru dengan berbagai bahasa. Termasuk bahasa Arab.
Bayi pertama yang lahir di Wina, Austira pada 2018 disambut ujaran kebencian dari para rasis dan kelompok anti-muslim
- Denny Sumargo Beberkan Alasan Satroni Rumah Farhat Abbas, Khawatir Keselamatan Istri
- Ini Alasan Denny Sumargo Nekat Datangi Rumah Farhat Abbas, Oh Ternyata
- Gegara Ucapan Ini, Denny Sumargo Dilaporkan ke Polisi, Waduh
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Pria Asal Jember Ini Berani Sebut Warga NU Bodoh di Medsos, Begini Jadinya
- Ahmad Sahroni Yakin Polri Bisa Maksimal Menjaga Keamanan Selama Pilkada