Ujaran Kebencian Marak Jelang Pilkada, Ini Saran Budiman Sudjatmiko
jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengatakan, isu ujaran kebencian dan keagamaan tengah marak jelang Pilkada yang akan digelar serentak pada 9 Desember mendatang.
Menurutnya, dua perkara tersebut seolah menjadi ‘senjata ampuh’ sebagai alat pemenangan para peserta pesta demokrasi daerah.
Dia pun meminta agar masyarakat belajar dari Pilgub DKI atau Pilkada Poso yang diwarnai kasus konflik agama.
“Jika kita tidak mengambil pelajaran dari pemilihan kepala daerah sebelum-sebelumnya, saya kira kasus seperti ini akan terus terjadi lagi,” ujar Budiman Sudjatmiko saat berbicara dalam diskusi online bertajuk 'Pilkada Tanpa Ujaran Kebencian dan Isu Agama Lebih Oke' di Jakarta, Kamis (13/8).
Selain itu, Budiman juga memprediksi aktivitas penggunaan media sosial (medsos) di Pilkada 2020 akan meningkat pesat dan dikhawatirkan isu SARA dan ujaran kebencian makin nyaring.
"Parpol memang tidak akan terang-terangan memforsir isu kebencian atau agama, tetapi ada simpatisan yang jumlahnya masif memainkan isu itu," ujar anggota DPR dari FDIP ini.
Terlebih, Pilkada yang masih dalam suasana pandemi Covid-19 akan sangat memungkinkan 'serangan udara' dilakukan melalui medsos yang dibumbui isu-isu keagamaan maupun ujaran kebencian.
Aktivis 98 ini mengingatkan masyarakat agar mengambil pelajaran dari pilkada-pilkada sebelumnya agar perpecahan antar anak bangsa tidak terulang lagi akibat perhelatan politik.
Budiman Sudjatmiko mengatakan, isu ujaran kebencian dan keagamaan tengah marak jelang Pilkada yang akan digelar serentak pada 9 Desember mendatang.
- Tim Hukum Paslon Aurama Laporkan Belasan Komisioner Bawaslu di Sulsel ke DKPP
- Peknas Siap Berkolaborasi Kawal Implementasi Program Pengentasan Kemiskinan
- Anggota Bawaslu Lolly Suhenty: Pilkada Berjalan Baik, Terima Kasih Media!
- Ini Penjelasan Wamendagri soal Pilkada Serentak 2024
- Soroti Pilkada Serentak dan Otonomi Daerah, Kelompok DPD di MPR Gelar Diskusi Publik
- Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak