Uji Balistik Senpi Polisi Parigi Moutong, Dugaan Menguat
Komnas HAM pun menghimbau agar proses pemeriksaan dan penyitaan senjata api dilakukan secara terbuka dan transparan.
"Lebih jauh, kepada pimpinan Polri baik di jajaran polres maupun jajaran Polda Sulteng, mengambil pembelajaran berharga atas pengamanan massa aksi seperti ini, harus benar-benar dilakukan secara profesinal, bijak, dan manusiawi," tutur dia.
Sebelumnya, Erfadi meninggal dunia ketika yang bersangkutan mengikuti unjuk rasa menolak tambang di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Sabtu (12/2) kemarin.
Komnas HAM dalam kesimpulan pertama menyebut Erfadi tewas karena ada proyektil bersarang ditubuh korban.
Sementara itu, dalam kesimpulan lainnya Komnas HAM menyatakan bahwa proyektil yang masuk ke tubuh Erfadi berasal dari arah belakang pria 21 tahun itu. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Komnas HAM merasa dugaan soal Erfadi ditembak anggota Polres Parigi Moutong menguat setelah 13 senjata api milik anggota Polres Parigi Moutong diperiksa.
Redaktur : Adil
Reporter : Aristo Setiawan
- 5 Berita Terpopuler: Info OTT Terkini, Salah Satu Gubernur Diamankan KPK, Ada di Sini
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Kasatreskrim Ditembak Kabag Ops di Sumbar, Kadiv Propam Bilang Begini
- 5 Berita Terpopuler: Terungkap Kriteria Honorer dapat Afirmasi di Seleksi PPPK, Silakan Lapor ke Sini jika Ada Kekurangan