Uji Coba Obat Pengadang COVID-19 Masuk ke Sel, Semoga Sukses

Obat tersebut digunakan untuk mengobati kelainan darah.
Medi3506, suntikan anti-inflamasi yang kini dikembangkan untuk gangguan kulit dan penyakit paru obstruktif kronis, tetapi yang juga digunakan dalam uji coba asma dari AstraZenec, juga terlibat dalam uji coba tersebut.
Obat itu berfungsi untuk meredam badai sitokin yang menyebabkan sistem imun tubuh menjadi terlalu lelah dan menyebabkan demam, radang serta kelelahan, menurut harian tersebut.
Calquence, obat AstraZeneca lainnya, yang digunakan untuk mengobati limpoma sel mantel (kanker sel darah putih), juga akan dilakukan uji coba pada pasien.
Obat itu dikembangkan untuk peradangan paru-paru yang parah.
Obat tersebut sebelumnya mengurangi frekuensi komplikasi dari infeksi COVID-19 atau cedera paru-paru yang parah.
Zilucoplan, obat yang dikembangkan oleh perusahaan Belgia, UCB, yang dalam uji coba untuk obat potensial myasthenia gravis, melemahnya otot pada tubuh, diikutsertakan dalam uji coba Inggris.
Sebanyak 60 pasien untuk masing-masing obat akan perlu dievaluasi selama beberapa bulan ke depan.
Uji coba obat COVID-19 akan diberikan kepada pasien corona untuk pertama kali, yang disebut akan mampu memberikan efek dramatis dalam paru-paru.
- Presiden AS dan PM Inggris Bertemu Untuk Akhiri Perang Ukraina
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Nekat Bakar Al-Qur’an, Langsung Diburu dengan Sajam
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO