Uji Coba Sistem Tanam Jarwo 2:1 di Pasaman Sukses

"Mulai dari teknologi seleksi benih, pengolahan tanah yang baik, penggunaan pupuk organik, penaman sistim jarwo 2:1 dan 4 :1, pemupukan yang seimbang, pengairan intermintten, Pengandalian hama Terpadu, pestisida nabati, pupuk organik cair," ungkap Syafrialis.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursamsi menjelaskan bahwa ada banyak manfaat dari implementasi sitem jarwo ini.
Pertama, kata Dedi, adanya ruang terbuka yang lebih lebar di antara dua kelompok barisan tanaman.
"Dampaknya akan memperbanyak cahaya matahari yang masuk ke setiap rumpun tanaman padi. Kondisi ini akan meningkatkan aktivitas fotosintesis dan berdampak meningkatkan produktivitas tanaman," jelas Dedi.
Kedua, sistem jajar legowo memudahkan petani dalam pemupukan susulan, penyiangan, pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit, serta lebih mudah dalam mengendalikan hama tikus. Selanjutnya adalah peningkatkan jumlah tanaman pada kedua bagian pinggir untuk setiap set legowo, berpeluang untuk meningkatkan produktivitas tanaman akibat peningkatan produksi.
"Petani juga dapat mengembangkan sistem produksi padi-ikan (mina padi) atau kombinasi padi, ikan, dan bebek. Sistem ini mampu meningkatkan produktivitas padi hingga 10 persen - 15 persen," katanya. (rhs/jpnn)
Produktivitas petani di Kabupaten Pasaman meningkat signifikan sejak dua tahun terakhir setelah petani mengimplementasikan sistem tanam padi Jarwo.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan Amran Bangun Kerja Sama dengan Yordania, Ketua GAN Yakin Sektor Pertanian RI Bakal Maju
- BMKG Sebut Ada Potensi Gelombang hingga 4 Meter di Sumbar
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Panen Raya 2025, Serapan Gabah Naik 2.000 Persen