Uji Coba Sukses, Dapat Order untuk Demo di Depan Presiden
Rabu, 31 Maret 2010 – 07:25 WIB
Persenjataan enam pesawat Sukhoi milik TNI selama ini ternyata tidak dipasok dari Rusia, produsen jet tempur tersebut. Tapi, pesawat itu memanfaatkan bom buatan sebuah industri berskala kecil di Kota Malang. Orang di balik industri bom itu adalah Ricky Hendrik Egam. Siapa dia? --------------------------------
Yosi Arbianto, Malang
-------------------------------
Dua bengkel teknik di Jalan Muharto, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, tersebut menjadi tempat produksi bom latih P-100. Itu termasuk jenis dropped bomb atau bom yang dijatuhkan dari pesawat. Dua bengkel tersebut disewa Ricky Hendrik Egam dari seorang pengusaha lokal sejak 2007. Dulu bengkel itu digunakan untuk membuat knalpot motor, reparasi mesin industri, serta pembuatan suku cadang bus.
Sebelum dijadikan lokasi produksi bom, warga mengenalnya sebagai bengkel berbendera Raja Knalpot. Kini, warga nyaris tidak tahu bahwa bengkel tersebut membuat persenjataan pesawat tempur Sukhoi.
Persenjataan enam pesawat Sukhoi milik TNI selama ini ternyata tidak dipasok dari Rusia, produsen jet tempur tersebut. Tapi, pesawat itu memanfaatkan
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala