Uji Coba Vaksin Corona kepada 10.260 Orang, Semoga Ada Kabar Baik
AstraZeneca merupakan perusahaan multinasional bidang farmasi dan bio-farmasi yang berkedudukan di Cambridge, Inggris, serta memiliki tiga pusat riset di Cambridge; Gaithersburg, Maryland, Amerika Serikat; dan Mölndal di Swedia.
Walaupun demikian, hasil uji coba vaksin kemungkinan baru dapat dipublikasikan pada dua sampai enam bulan, kata Oxford University, Jumat.
AstraZeneca telah menjadikan Inggris dan AS sebagai mitra untuk memproduksi vaksin secara massal.
Perusahaan itu akan langsung mengirim vaksin ke dua negara itu, apabila vaksin itu disebut layak pakai dan aman digunakan.
Direktur Eksekutif AstraZeneca, Pascal Soriot, bulan lalu mengatakan hasil sementara tentang kemungkinan kemanjuran vaksin kemungkinan akan keluar sekitar Juni atau Juli.
Sejumlah relawan dalam kondisi sehat akan dipilih secara acak untuk disuntik vaksin jenis ChAdOx1, juga dikenal sebagai AZD1222, vaksin yang biasanya dipakai untuk menangkal meningitis/radang selaput otak.
Para relawan tidak diberi tahu informasi terkait pengelompokkan uji vaksin agar tidak berpengaruh terhadap tingkah laku mereka.
Para peserta uji coba kemungkinan akan mengalami efek samping ringan, seperti sakit lengan dan sakit kepala setelah disuntik vaksin.
Oxford University dan AstraZeneca mengumpulkan kurang lebih 10.000 orang, dewasa dan anak-anak di Inggris untuk uji coba vaksin corona (COVID-19).
- 1 Warga Palembang Positif Covid-19, Dinkes Sumsel Imbau Masyarakat Kembali Pakai Masker
- Satu Warga Palembang Positif Covid-19
- Awas! Kasus Positif Covid-19 Daerah Ini Naik Lagi
- Mas Nadiem Positif Covid-19, Beberapa Kali Batuk saat Rapat DPR RI
- Kasus Covid-19 di Kalsel Bertambah Sebanyak Ini, Waspada
- Kutai Kartanegara Bebas dari Covid-19, Alhamdulillah