Ujian Bukan Lagi Ajang Kompetisi Antarsiswa
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifa Sjaifudian mengatakan, asesmen tetap perlu untuk menilai sistem pendidikan nasional. Ini sebagai pertanggungjawaban terhadap masyarakat.
"Anggaran pendidikan sangat besar, dan setiap rupiah harus ada akuntabilitasnya," ujar Hetifah dalam diskusi pendidikan di Perpustakaan Kemendikbud, Kamis (19/12).
Namun demikian, paradigmanya harus diubah. Menurut Hetifah, ujian nasional bukan lagi sebagai ajang kompetisi antarsiswa, dan harus terjadi secara natural.
"Tidak perlu lagi ada drill-drill menjelang UN, hingga mengorbankan kegiatan lain seperti hobi atau ekskul. Jika begitu, hasil yang sebenarnya tidak terpetakan," terangnya.
Hal senada diungkapkan Intan Irawati, guru MAN 15 Jakarta. Menurutnya, hasil asesmen harusnya dijadikan instrumen untuk membantu sekolah yang memiliki hasil yang kurang memuaskan.
"Jangan seperti selama ini, sekolah yang yang nilai UNnya kurang tidak mendapat bantuan. Yang nilai UNnya baik justru mendapat bantuan hingga kadang berlebih," tandasnya. (esy/jpnn)
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifa Sjaifudian mengatakan, ujian bukan lagi sebagai ajang kompetisi antarsiswa.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Tonton Taufik Rachman Sebut Try Out Nasional Akan Digelar Secara Online dan Berhadiah
- Indonesia Sukses di ASEAN Para Games 2022, Komisi X DPR Puji Kemenpora
- Siswi Dipaksa Lepas Bra sebelum Ujian Nasional, Orang Tua Murka, Polisi Turun Tangan
- Kelulusan Siswa SMK di Riau Mencapai 99,67 Persen, Selamat!
- 7 Siswa SMA di Kepri tak Lulus Ujian Nasional, Begini Penjelasan Kadis Pendidikan
- Sri Lanka Alami Kekurangan Kertas, Ujian Sekolah Dibatalkan