Ujian Konghucu

Oleh Dahlan Iskan

Ujian Konghucu
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Andrei akan mampu menjadi dirigen yang baik. Apalagi ia pernah dua tahun menjadi konsultan yang bekerja di Arthur Andersen Jakarta –satu dari empat konsultan terbesar di dunia.

Ia tahu zaman kopra –yang membuat Manado jaya–  sudah lama berlalu. Mungkin ia masih sempat melihat kejayaan Manado itu di masa kecilnya. Tapi zaman berubah cepat.

Cengkeh –andalan kedua kejayaan Manado– juga sudah lama berlalu. Andrei tahu  sendiri itu. Ia bisa sekolah ke Amerika antara lain karena cengkeh.

Ayah Andre adalah orang yang menjadi kaya karena cengkeh. Ketika zaman cengkeh berlalu  sang ayah tetap cinta Manado.

Ia investasi di hotel besar di Manado: Grand Puri. Dari sini bisa memandang Manado Water Front City.

Bisa pula memandang pulau Bunaken yang terkenal itu. Pun bisa menatap Gunung Manado Tua yang seperti tumbuh dari dalam laut.

Dan tentu juga bisa melihat Gunung Lokon yang sering batuk-batuk ringan itu. Saya beberapa kali menginap di situ.

Hotel inilah yang membuat Andrei pulang ke Manado. Sang ayah yang memanggilnya pulang.

Banyak pejabat yang mempermalukan agama dan partainya. Agama apa saja. Partai mana saja. Kecuali agama Konghucu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News