Ujian Rutin Picu Epidemi Kecemasan di Kalangan Murid
Dr Green mengatakan dia menentukan berapa banyak Pekerjaan yang dilakukan anak saya setiap malam.
"Jika anak saya kelelahan, saya tidak akan memaksa mereka duduk berjam-jam untuk mengerjakan tugas," katanya.
Tapi Dr Green menyarankan orang tua harus menghormati guru anak-anaknya di sekolah, perhatikan PR yang diberikan guru dan kerjakan hanya yang masuk akal.
"Guru akan memahami. tidak mungkin anak berusia 10 tahun yang harus melakukan pekerjaan selama satu jam di malam," katanya.
Banyak warga yang mengakui PR dari sekolah saat ini sudah melewati batas, namun sebagian juga menganggap PR merupakan bentuk tantangan yang baik bagi anak untuk memasuki sekolah menengah.
"Pekerjaan rumah menghancurkan malam keluarga. Tidak ada yang ingin pulang ke rumah untuk mengerjakan PR? Kami berharap banyak dari anak-anak kami yang masih dalam masa pertumbuhan dan PR ini menghancurkan antusias mereka terhadap sekolah," katanya.
"Saat ini kita menghadapi kondisi seluruh masyarakat kita tidak mampu menemukan keseimbangan kehidupan dengan kerja dan kita bertanya-tanya mengapa ketika kita sedang berinvestasi pada anak-anak kita tapi mereka tidak hanya harus bekerja di sekolah, tetapi kemudian harus membawa pulang juga pekerjaan mereka, "kata warga bernama, Jason."Ini tidak sehat dan tidak diragukan lagi menjadi penyebab masyarakat harus bekerja lembur," tambahnya.
Seorang dokter anak di Perth yang mengkhususkan diri dalam masalah perilaku mengatakan Ia melihat sebuah "epidemi kecemasan" dikalangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas