Ukiran Batu Aborigin Berusia 14 Ribu Tahun Dikembalikan dari Museum ke Tempat Asalnya

Dua karya seni purba milik warga Pribumi Australia suku Aborigin akhirnya dikembalikan ke tempatnya semula di Tasmania barat-daya setelah dicuri dari sana pada tahun 1960-an.
Ukiran batu tersebut diambil paksa dengan cara digergaji dan dipotong menjadi dua bagian, yang selanjutnya disimpan di Tasmanian Museum and Art Gallery (TMAG) di Hobart dan Queen Victoria Museum and Art Gallery (QVMAG) di Launceston, Tasmania.
Hari Rabu (23/11) ini, petroglif yang diperkirakan berusia 14.000 tahun tersebut dikeluarkan dari kedua museum dengan upacara asap khas suku Aborigin.
Manajer Aborigin Land Council of Tasmania, Rebecca Digney, menyebut pengembalian benda suci ke tempatnya semula telah ditunggu-tunggu oleh masyarakat pribumi selama lebih dari 50 tahun.
Andry Sculthorpe dari Tasmanian Aboriginal Centre menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Pribumi Australia yang tanpa lelah berkampanye agar ukiran tersebut dikembalikan ke tempat asalnya.
Ketua Dewan Tanah Aborigin Michael Mansell menyebut karya seni itu menceritakan sebuah kisah.
"Jika Anda melihat semua pahatan batu di sepanjang Pantai Barat Tasmania, nenek moyang kami meninggalkan rekor kehidupan Aborigin 15.000 tahun silam," ujarnya.
Situs di daerah preminghana ( ditulis tanpa kapital, karena warga Pribumi Australia tidak mengenal huruf kapital) tempat asal ukiran batu tersebut hanya dapat diakses dengan berjalan kaki atau berkendara roda empat berjam-jam lamanya.
Ukiran batu purba karya milik warga Pribumi Australia akhirnya dikembalikan ke tempatnya semula di Tasmania, setelah diambil paksa dari sana pada tahun 1960-an
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan