UKM di DKI Terancam Mati
Selasa, 29 November 2011 – 22:22 WIB
Pelatihan yang sangat dibutuhkan UKM saat ini, baik dalam aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta keterampilannya dalam pengembangan usahanya. Selain itu, juga perlu diberi kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan untuk mempraktikkan teori melalui pengembangan kemitraan rintisan.
Baca Juga:
”Mayoritas manajemen yang diterapkan UKM saat ini masih bersifat tradisional. Hal ini sangat mempengaruhi pengelolaan dan perkembangan UKM cukup lambat, baik dalam pembuatan disain produk maupun orientasi penjualan yang hampirsama dari tahun ke tahun,” tuturnya.
Pengamat dari Universitas Indonesia Rizal Saputra mengatakan, hingga saat ini perkembangan UKM di Jakarta jalan di tempat dikarenakan berbagai faktor internal, seperti manajemen masih tradisional, modal dan upah tenaga kerja yang minim. Selain itu, terbatasnya akses pasar menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan secara kompetitif.
”Bila ingin UKM berkembang dan mampu menyedot tenaga kerja dengan signifikan, Pemprov harus berani mengupayakan terciptanya iklim yang kondusif. Antara lain dengan mengusahakan ketentraman, keamanan berusaha serta penyederhanaan prosedur perizinan usaha, keringanan pajak dan sebagainya,” tandasnya. (wok/pes)
USAHA kecil menengah (UKM) di ibu kota terancam mati suri. Penyebabnya, pembinaan dari dinas terkait, dalam hal ini Dinas Koperasi dan Perdagangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS