UKM di DKI Terancam Mati

UKM di DKI Terancam Mati
UKM di DKI Terancam Mati
Pelatihan yang sangat dibutuhkan UKM saat ini, baik dalam aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta keterampilannya dalam pengembangan usahanya. Selain itu, juga perlu diberi kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan untuk mempraktikkan teori melalui pengembangan kemitraan rintisan.

”Mayoritas manajemen yang diterapkan UKM saat ini masih bersifat tradisional. Hal ini sangat mempengaruhi pengelolaan dan perkembangan UKM cukup lambat, baik dalam pembuatan disain produk maupun orientasi penjualan yang hampirsama dari tahun ke tahun,” tuturnya.

Pengamat dari Universitas Indonesia Rizal Saputra mengatakan, hingga saat ini perkembangan UKM di Jakarta jalan di tempat dikarenakan berbagai faktor internal, seperti manajemen masih tradisional, modal dan upah tenaga kerja yang minim. Selain itu, terbatasnya akses pasar menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan secara kompetitif.

”Bila ingin UKM berkembang dan mampu menyedot tenaga kerja dengan signifikan, Pemprov harus berani mengupayakan terciptanya iklim yang kondusif. Antara lain dengan mengusahakan ketentraman, keamanan berusaha serta penyederhanaan prosedur perizinan usaha, keringanan pajak dan sebagainya,” tandasnya. (wok/pes)

USAHA kecil menengah (UKM) di ibu kota terancam mati suri. Penyebabnya, pembinaan dari dinas terkait, dalam hal ini Dinas Koperasi dan Perdagangan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News