UKM Indonesia Naik Kelas, Tampil di Seoul Food and Hotel 2022

Kemudian, produk makanan ringan berbahan kentang dengan berbagai varian rasa dari PT Pacific Food Indonesia, serta produk peralatan makan kayu dari Art Classic International.
AKC juga mendorong promosi produk organik dan ramah lingkungan untuk merespons tren belanja generasi MZ (milenial dan Z) di Korea Selatan.
Direktur Kerja sama Pengembangan Ekspor Ni Made Ayu Marthini berharap pemanfaatan berbagai program promosi yang diselenggarakan AKC dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan.
Pada 2021, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan mengalami kenaikan sebesar 41,8 persen.
"Kinerja ini merupakan kabar baik dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi, khususnya karena Indonesia dan Korea Selatan memiliki Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA),” kata Made.
Melalui IK-CEPA, pada perdagangan barang, Korea Selatan akan mengeliminasi hingga 95,54 persen pos tarifnya yang mencakup 97,33 persen nilai impor Korea Selatan dari indonesia, sementara Indonesia mengeliminasi 92,06 persen pos tarifnya.
Pada sektor perdagangan jasa, Indonesia dan Korea Selatan berkomitmen membuka lebih dari 100 subsektor, serta meningkatkan integrasi beberapa sektor jasa di masa depan, yaitu konstruksi, layanan pos dan kurir, hingga franchise. (mcr28/jpnn)
Usaha kecil menengah (UKM) makanan dan minuman serta peralatan makan kayu asal Indonesia meningkatkan aksesnya ke pasar Korea Selatan.
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- 389 Tim Siap Berpartisipasi di BALI 7s 2025 Presented By Bank Mandiri
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- Dapat Sambutan Positif, Ramadan Rhapsody 2025 Raup Omzet Fantastis
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan