UKM Menggeliat Setelah Pemilu dan Pilpres 2019
jpnn.com, SURABAYA - Pertumbuhan bisnis usaha kecil dan menengah (UKM) di Jawa Timur diprediksi stagnan hingga akhir semester pertama 2019.
Pemilihan umum (pemilu) yang bakal berlangsung pada 17 April membuat kondisi perekonomian tidak kondusif bagi para pelaku usaha
”Sangat berpengaruh adanya tahun politik ini. Saya juga pelaku usaha dan ikut merasakan bahwa sementara ini bisnis stagnan,” terang Ketua Forum Daerah UKM Jawa Timur Miftakhul Ulum, Jumat (1/3).
Tidak hanya permintaan produk menurun, tetapi juga tempo pembayaran menjadi lebih lama.
Tempo pembayaran yang lebih lama daripada biasanya itu mengakibatkan perputaran uang menjadi lambat. Pertumbuhan pun terganggu.
Namun, Mifta optimistis bisnis UKM akan kembali normal setelah Pemilu 2019. Banyak pengusaha yang sebelumnya menunggu di awal tahun akan menggenjot bisnisnya pada semester kedua.
”Setelah pilpres, baru normal. Banyak bos besar yang masih wait and see pada awal tahun ini,” ujar Miftah.
Meski demikian, kinerja bisnis UKM kini sangat terbantu oleh teknologi digital. Berkembangnya bisnis online memudahkan para pelaku UKM untuk memperluas pasar.
Pertumbuhan bisnis usaha kecil dan menengah (UKM) di Jawa Timur diprediksi stagnan hingga akhir semester pertama 2019.
- Maskot Tumtum Bakal Bawa Ukm Indonesia Mendunia di World Expo 2025 Osaka
- Ninja Xpress Dukung UKM Go Ekspor Lewat Pelatihan & Pemberdayaan, Wujudkan Indonesia Emas 2045
- Branding Jadi Kunci Sukses Mengembangkan UKM di Tengah Turbulensi Ekonomi
- 25 Bank Pro Pelaku UMKM
- Terpilih Aklamasi, Braditi Moulevey Rajo Mudo Jadi Ketua DPW IKM Jakarta
- Sekda Jateng Terima Penghargaan Tanda Jasa Bakti Koperasi dan UKM