Ukraina Dalam Bahaya, Jerman Beda Sikap dengan Negara NATO Lainnya
jpnn.com, BERLIN - Jerman berusaha mencegah Estonia memberi dukungan militer kepada Ukraina yang tengah menghadapi ancaman invasi militer dari Rusia.
Wall Street Journal melaporkan bahwa Jerman tidak mengizinkan senjata buatannya diekspor Estonia ke Kiev.
Terkait Estonia, Berlin menolak untuk mengizinkan negara ketiga mengirim artileri ke Ukraina sebab senjata-senjata itu berasal dari Jerman, menurut WSJ yang mengutip pejabat Estonia dan Jerman.
Awal pekan ini, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat merestui Lithuania, Latvia, dan Estonia mengirim rudal buatan AS dan senjata lainnya ke Ukraina.
Presiden Joe Biden adalah salah satu pemimpin NATO yang paling yakin bahwa Rusia akan bergerak menuju Ukraina.
Sejumlah anggota NATO lainnya, seperti Inggris dan Polandia, juga menyetujui ekspor senjata langsung ke Ukraina. Namun pemerintah Jerman ogah untuk melakukan langkah yang sama.
"Jerman dalam beberapa tahun terakhir ini tidak mendukung ekspor senjata yang mematikan," kata Kanselir Jerman Olaf Scholz saat konferensi pers pada Jumat. (ant/dil/jpnn)
Jerman mengambil sikap berbeda dari Amerika Serikat, Inggris dan negara NATO lainnya di tengah makin meningkatnya ancaman invasi Rusia ke Ukraina
Redaktur & Reporter : Adil
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Rezim Assad Tumbang, Jerman Langsung Tutup Pintu untuk Warga Suriah
- Kabur ke Rusia, Bashar al-Assad dan Keluarganya Kantongi Suaka
- Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah
- Militan Suriah Menang, Bashar Menghilang, Dinasti Assad Tumbang