Ukraina dan China Jadi Target AS Perangi Pembajakan
Kamis, 02 Mei 2013 – 12:38 WIB
Serangan cyber dan spionase perusahaan yang berasal dari negara Asia telah menambah ketegangan hubungan AS dan China, negeri dengan ekonomi terbesar di dunia saat ini.
Baca Juga:
Pemerintahan Presiden Barack Obama pada Februari merilis sebuah strategi untuk memerangi pencurian rahasia perdagangan, termasuk penggunaan laporan United States Trade Representative (USTR) untuk mengidentifikasi kelemahan dalam perlindungan perdagangan.
Selain China, negara-negara yang masuk dalam daftar pengawasan AS adalah Aljazair, Argentina, Chili, India, Indonesia, Pakistan, Rusia, Thailand, dan Venezuela. Sementara Ukraina adalah yang pertama dijadikan "prioritas negara asing" dalam 11 tahun untuk masalah itu dengan status buruk dalam hal penegakan hukum di bidang penggunaan perangkat lunak bajakan.
Ukraina juga dituduh tidak mau melakukan negosiasi dan itikad baik untuk mengatasi kekhawatiran AS. USTR menghapus status Kanada dan Israel dari daftar tahun ini setelah negara itu mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan penegakan hak kekayaan intelektual. (esy/jpnn)
WASHINGTON--Amerika Serikat memasukkan Ukraina dalam daftar negara yang memiliki reputasi buruk dalam hal perlindungan hak cipta. Pemerintahan Obama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan