Ukraina dan Rusia Gelar Dialog Perdamaian Pertama, Barat Dituduh Berbohong

Para pejabat dari Rusia dan Ukraina telah mengakhiri pembicaraan perdamaian mereka dan akan kembali ke ibu kota masing-masing sebelum melakukan negosiasi kedua, menurut pernyataan penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak.
Kantor presiden Ukraina mengatakan tujuan utama dari pembicaraan tersebut adalah permintaan gencatan senjata dan agar Rusia bisa menarik pasukannya kembali.
Delegasi tersebut melibatkan antara lain Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov dan penasihat presiden, Mykhailo Podolyak.
Vladimir Medinsky, kepala delegasi Rusia, mengatakan "karena setiap jamnya konflik menyebabkan lebih banyak korban tentara Ukraina, kami sangat tertarik untuk mencapai kesepakatan sesegera mungkin".
"Namun, kesepakatan ini harus membawa keuntungan bagi kedua belah pihak," katanya.
Kremlin dan jajarannya menolak untuk menuturkan tujuan pembicaraan dari sisi Rusia.
Pertemuan tersebut berlangsung di tempat tinggal Rumyantsev-Paskevich di Gomel, Belarus.
"Teman-teman, presiden Belarus telah meminta saya untuk menyambut dan memfasilitasi tugas Anda sebaik mungkin," kata Menteri Luar Negeri Belarusia, Vladimir Makei, saat membuka pertemuan tersebut, seperti yang diterjemahkannya di Twitter.
Delegasi Ukraina mengadakan pembicaraan dengan Rusia di Belarus, berharap agar kesepakatan gencatan senjata bisa tercapai dan Rusia segera menarik pasukannya
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya