Ukraina Dibombardir Habis-habisan, China Membela
jpnn.com, BEIJING - China menyerukan agar ketegangan di Ukraina mereda, ketika rudal Rusia menghantam Kiev sebagai serangan balasan atas ledakan di jembatan yang menghubungkan Rusia dan Krimea.
“China berharap situasinya akan mereda sesegera mungkin,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, Senin.
“China selalu menyatakan bahwa kedaulatan dan integritas teritorial semua negara harus dihormati dan bahwa masalah keamanan yang sah harus ditanggapi dengan serius,” ujar Mao, seperti dilaporkan harian China Global Times.
Pernyataan Beijing itu muncul setelah sedikitnya delapan orang tewas di Ibu Kota Kiev pada Senin pagi dalam serangan yang dilancarkan Rusia ke beberapa kota Ukraina, menurut pihak berwenang negara itu.
Sedikitnya 24 orang terluka dalam penembakan di Shevchenkivskyi, sebuah distrik perkotaan di Kiev, kata Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan ada yang tewas dan luka-luka di antara para korban serangan rudal. Dia pun mendesak warganya untuk tetap berada di tempat penampungan.
Beberapa ledakan dilaporkan di kota-kota Ukraina di antaranya Zhytomyr, Khmelnytsky, Dnipro, Lviv, Ternopil, dan Kiev, sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh intelijen Ukraina melakukan aksi yang dia sebut sebagai "serangan teroris" di Jembatan Kerch yang menghubungkan Rusia ke Krimea. (ant/dil/jpnn)
China menyerukan agar ketegangan di Ukraina mereda, ketika rudal Rusia menghantam Kiev
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun