Ukraina Kembali Tarik Pasukan, Rusia Makin Dekat ke Kemenangan
Langkah itu tampaknya juga menjadi kemenangan bagi Rusia yang berusaha merebut kendali penuh atas Luhansk.
Wilayah itu merupakan salah satu target Rusia dalam perang. Setelah Sievierodonetsk, kota Lysychansk akan menjadi fokus serangan mereka berikutnya.
Vitaly Kiselev, seorang pejabat kementerian dalam negeri Republik Rakyat Luhansk (LPR), mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa diperlukan waktu satu setengah pekan untuk merebut Lysychansk sepenuhnya.
LPR adalah wilayah kelompok separatis di Ukraina yang memerdekakan diri dan hanya diakui oleh Rusia.
Sejak Rusia menarik mundur pasukannya dari ibu kota Kiev, mereka telah memfokuskan serangan ke selatan dan Donbas, sebuah wilayah di timur yang terdiri dari Luhansk dan Donetsk.
Rusia mengerahkan pasukan artileri besar-besaran ke wilayah itu, yang dipandang sebagai medan perang paling sengit di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Ukraina pada Jumat kembali menekan Barat untuk mengirimkan bantuan senjata.
Jenderal Valeriy Zaluzhniy mengatakan kepada mitranya di AS lewat telepon bahwa pasukannya memerlukan "kesetaraan senjata" dengan pasukan Rusia untuk menetralkan situasi di Luhansk.
Mundur dari Sievierodonetsk akan menjadi kekalahan terbesar bagi Ukraina sejak Mariupol jatuh ke tangan Rusia pada Mei lalu
- Solidaritas Pangan Dunia: Program ‘Grain from Ukraine’ Membantu Negara Terdampak Krisis
- Pelaku Utama Laboratorium Narkotika Rahasia di Bali Asal Ukraina
- Di Tengah Gempuran Rusia, 75 WNI Masih Bertahan di Ukraina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Eropa Memanas! Finlandia & Swedia Dukung Ukraina Menginvasi Rusia