Ukraina Minta Senjata Terus, Jerman Tolak Serahkan Rudal Canggih Ini

Meski Pistorius menolak, sejumlah mitra koalisi pemerintahan Jerman memiliki pandangan lain.
Marcus Faber yang merupakan pakar pertahanan dan anggota parlemen dari Partai Demokrat Bebas (FDP) yang berkoalisi dengan pemerintah, baru-baru ini menyeru Jerman mengirimkan rudal jenis itu ke Ukraina.
Menurut Faber, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengirimkan rudal jelajah karena lambannya serangan balasan Ukraina.
Dia menilai rudal Taurus bisa membantu mengganggu rantai logistik tentara Rusia yang kemudian bisa mengganggu pasokan amunisinya.
Bulan lalu, Jerman mengumumkan rencana memasok Ukraina senjata dan amunisi yang lebih banyak sampai senilai hampir 700 juta euro (Rp10 triliun).
Paket bantuan itu mencakup dua peluncur rudal Patriot dari arsenal militer Jerman, dan 70 kendaraan tempur lapis baja, termasuk 40 kendaraan tempur infanteri Marder.
Peluru artileri dan pengintaian serta aset pertahanan drone juga akan disediakan.
Total, ada 31 item barang yang akan dikirimkan, yang beberapa di antaranya diambil dari inventaris militer Jerman.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menegaskan kembali penolakannya dalam mengirimkan rudal canggih ini
- Kanselir Jerman Sebut Donald Trump Merusak Tatanan Niaga Global
- Pegawai Bandara Mogok Kerja, 3.400 Penerbangan Dibatalkan
- Volodymyr Zelenskyy Menyesali Pertengkaran dengan Donald Trump
- Kaya Gila
- Donald Trump Pundung, Amerika Setop Bantuan Militer untuk Ukraina
- Berdebat Sengit dengan Trump, Zelenskyy Tinggalkan Gedung Putih Lebih Awal