Ukraina: Pemerkosaan dan Pembunuhan Jadi Senjata Perang Rusia
jpnn.com, JAKARTA - Ukraina menduga pasukan Rusia melakukan ratusan pemerkosaan dan pembunuhan sebagai senjata perang.
Rusia juga dinilai menciptakan teror berupa bombardir yang membabi buta terhadap warga sipil Ukraina.
Presiden Ukraina Zelenskiy menceritakan kekejaman tentara Rusia saat berbicara di hadapan anggota parlemen Lituania.
"Kuburan massal baru ditemukan hampur setiap hari," kata Zelenskiy, Jumat (29/4).
Dia mengatakan korban mencapai ribuan. Ratusan mayat ditemukan di saluran air serta ruang bawah tanah yang diduga menjadi korban penyiksaan dan pembunuhan.
"Ratusan kasus pemerkosaan telah dicatat, termasuk gadis-gadis muda dan anak-anak yang masih di bawah umur, bahkan menimpa bocah kecil," ungkap Zelenskiy.
Kelompok hak asasi manusia Ukraina menduga kuat bahwa pemerkosaan dan pembunuhan massal itu sengaja dilakukan tentara Rusia, dengan niat untuk menjadikannya sebuah senjata perang.
Presiden Lituania Gitanas Nauseda mengaku tidak bisa membayangkan kekejaman yang terjadi di Ukraina.
Ukraina menduga pasukan Rusia melakukan ratusan pemerkosaan dan pembunuhan sebagai senjata perang.
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Biadabnya Pelaku Perkosaan-Pembunuhan Anak di Banyuwangi
- Nihayatul Wafiroh Kecam Perkosaan Disertai Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi
- 3 Orang Jadi Tersangka Kasus Perkosaan Kakak Adik di Purworejo
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Kakak Beradik di Purworejo Diperkosa 13 Pria, Hotman Paris Minta Prabowo beri Atensi