Ukraina: Pemerkosaan dan Pembunuhan Jadi Senjata Perang Rusia
“Tidak mungkin membayangkan kengerian yang lebih besar dari itu," kata dia.
Lembaga hak-hak asasi internasional Human Rights Watch (HRW) menurunkan timnya menyisir kota-kota Ukraina yang telah dibebaskan dari pendudukan Rusia.
Mereka mendapati kekejaman pasukan Rusia sesuai dengan laporan Presiden Zelenskiy.
Peneliti senior HRW Andreas Harsono menjelaskan hampir setiap kota dan desa yang sempat dikuasai Rusia menjadi tempat kejadian perkara.
"Pemerkosaan, pembunuhan, dan kematian ada di mana-mana di Ukraina. Human Rights Watch menemukan banyak bukti bahwa pasukan Rusia yang menduduki beberapa kota di Ukraina mengabaikan kehidupan sipil dan prinsip-prinsip dari hukum perangm,” kata Andreas.
Lembaga hak asasi manusia Ukraina La Strada telah menerima banyakj laporan darurat yang menuduh tentara Rusia bertanggung jawab terhadap 9 kasus pemerkosaan yang melibatkan perempuan dan anak-anak.
Presiden La Strada Kateryna Cherepakha mengatakan laporan tersebut hanyalah puncak gunung es yang terlihat.
"Kami tahu dan melihat. Kami ingin Anda mendengar suara kami bahwa kekerasan dan pemerkosaan sekarang digunakan sebagai senjata perang oleh penjajah Rusia di Ukraina," tutur Cherepakha. (mcr9/dailymail/jpnn)
Ukraina menduga pasukan Rusia melakukan ratusan pemerkosaan dan pembunuhan sebagai senjata perang.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Dea Hardianingsih
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Biadabnya Pelaku Perkosaan-Pembunuhan Anak di Banyuwangi
- Nihayatul Wafiroh Kecam Perkosaan Disertai Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi
- 3 Orang Jadi Tersangka Kasus Perkosaan Kakak Adik di Purworejo
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Kakak Beradik di Purworejo Diperkosa 13 Pria, Hotman Paris Minta Prabowo beri Atensi