Ukraina-Rusia Memanas, Konon Konflik Bersenjata Segera Pecah
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Luar Negeri Hikmahanto Juwana merespons konflik bersenjata antara Rusia dengan Ukraina yang memanas dalam beberapa waktu terakhir.
Hikmahanto menyebut sejumlah pengamat dan penasihat keamanan memprediksi konflik bersenjata ini akan segera pecah.
Untuk itu, dia menilai upaya diplomasi harus terus dilakukan untuk menghindari konflik ini.
"Sayangnya, dalam situasi seperti ini peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya Dewan Keamanan tidak sentral," kata Hikmahanto saat dihubungi, Selasa (15/2).
Menurut dia, Dewan Keamanan PBB seharusnya bisa membuka dialog atau diplomasi antarnegara yang memiliki kepentingan.
"Di samping itu, masyarakat Ukraina-Rusia perlu diberi kesempatan untuk mengungkap aspirasi mereka sehingga tidak tereduksi dengan apa yang diinginkan oleh politisi dan pengambil kebijakan semata," tutur Hikmahanto.
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia itu juga mengatakan perlu adanya pihak ketiga yang tidak berafiliasi dengan Rusia, Amerika Serikat, Ukraina, dan NATO sebagai mediator.
Dengan begitu, diharapkan diplomasi bisa terhindar dari salah tafsir ucapan atau tindakan dari para pemimpin yang terlibat.
Pengamat Politik Luar Negeri Hikmahanto Juwana merespons konflik bersenjata antara Rusia dengan Ukraina yang sedang memanas.
- Spanduk dan Penyanderaan Karyawan PT MEG oleh Warga Rempang Jadi Latar Belakang Konflik
- Film Persahabatan Indonesia-Timor Leste Mulai Diproduksi
- Akademisi Imbau ASEAN Harus Tegas Menghadapi Ketegangan China-Taiwan
- Indonesia Perlu Desain Baru Geopolitik Merespons Konflik dan Perang
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Danrem Wira Sakti Kumpulkan Ratusan Senjata Rakitan dari Sisa Konflik, Lihat