Ukraina Sebut Invasi Rusia Meninggalkan Jejak Kejahatan Kemanusiaan
jpnn.com, UKRAINA - Beberapa lembaga melakukan investigasi dan menemukan banyak terjadi kejahatan kemanusiaan dalam tiga bulan yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina.
Kejahatan tersebut dilaporkan terjadi secara sistematis.
Pihak berwenang Ukraina pekan ini melaporkan temuan 200 mayat di dalam ruang bawah tanah di Mariupol.
Para pekerja yang menggali puing-puing gedung apartemen mendapati para korban.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengungkapkan pembantaian telah terjadi di Bucha, Irpin, Hostomel, Borodyanka, dan Mariupol.
“Mereka yang melakukan kekejaman seperti itu harus segera dibawa ke pertanggungjawaban pidana, termasuk oleh Pengadilan Kriminal Internasional,” kata Vasyl Hamianin, Kamis (26/5).
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyoroti kejadian tersebut dengan mengirimkan 42 orang ke Ukraina untuk melakukan penyelidikan.
Kepala Jaksa ICC Karim Khan mengatakan pengerahan tim tersebut merupakan yang terbesar, terdiri dari penyelidik, ahli forensik, dan staf pendukung.
Beberapa lembaga melakukan investigasi dan menemukan banyak terjadi kejahatan terhadap kemanusiaan dalam tiga bulan yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina.
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Eropa Memanas! Finlandia & Swedia Dukung Ukraina Menginvasi Rusia
- Melompat Setinggi 2 Meter, Gadis Ukraina Raih Emas Olimpiade Paris 2024
- Sikap Indonesia Tegas: Serangan Rusia Melanggar Hukum Internasional!
- Minta Bantuan Lagi, Zelenskyy Sebut Ukraina Butuh 128 Unit F-16 untuk Tandingi Rusia