Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
Akademisi hubungan internasional dari Universitas Jenderal Soedirman, Dias Pabyantara menilai langkah tersebut merupakan bagian dari strategi Ukraina untuk memperkuat posisinya di Timur Tengah, terutama setelah kejatuhan rezim Assad.
Hal itu disampaikan oleh Dias menanggapi diplomasi kemanusiaan Ukraina-Suriah.
“Ukraina tidak hanya menunjukkan dukungannya terhadap stabilitas regional, tetapi juga membuka peluang kerja sama yang lebih luas di bidang ekonomi dan politik," kata Dias dikutip, Jumat (10/1).
Menurut Dias, kolaborasi ini mengirim pesan tegas bahwa Ukraina ingin memperluas jangkauan hubungan internasionalnya ke kawasan yang selama ini dianggap berada di bawah pengaruh kuat Rusia.
“Langkah ini bukan hanya soal hubungan diplomatik, tetapi juga bentuk kehadiran Ukraina sebagai mitra dalam pemulihan negara pascakonflik. Diplomasi ini memperlihatkan ambisi Ukraina untuk menjadi aktor global yang mendukung stabilitas dan pembangunan,” kata Dias, menambahkan.
Menurut Dias bantuan tepung dari Ukraina itu pun mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan di tengah tekanan berat akibat invasi Rusia.
"Bantuan ini menunjukkan bahwa Ukraina tetap berkomitmen pada solidaritas global meskipun sedang berada dalam situasi sulit," ujarnya.
Selain aspek kemanusiaan, Dias juga menyoroti potensi kerja sama ekonomi yang bisa berkembang dari hubungan ini.
Ukraina mengambil langkah strategis untuk mempererat hubungan bilateral dengan Suriah setelah jatuhnya kepemimpinan Bashar al-Assad.
- Menteri PPPA Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Perempuan
- Menko Airlangga & Dubes Australia Bertemu, Kedua Negara Bahas Sejumlah Agenda Penting
- Dompet Dhuafa & PARFI 56 Teken Kerja Sama Kampanye Kemanusiaan dan Pemberdayaan Budaya
- Bikin Laboratorium Narkoba, 2 WN Ukraina Dituntut Bui Seumur Hidup
- Kadin Apresiasi Kebijakan Tarif PPN 12% Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI