Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia
Olena menegaskan transparansi menjadi pilar utama, dengan kewajiban bagi pejabat publik untuk menyerahkan deklarasi aset secara elektronik.
Pembentukan National Anti-Corruption Bureau of Ukraine (NABU) pada 2015 telah membawa perubahan, dengan NABU mengajukan ratusan dakwaan, termasuk kasus pencurian bank senilai USD 5,5 miliar.
Pengadilan Anti-Korupsi Tinggi yang beroperasi sejak 2019 juga mempercepat proses pengadilan kasus-kasus besar. Reformasi di sektor publik, termasuk digitalisasi layanan negara, menghemat sekitar USD 110 juta per tahun.
Meski demikian, dia mengakui tantangan tetap ada, terutama dalam sistem peradilan dan perluasan reformasi pada Anti-Monopoly Committee untuk melawan oligarki dan monopoli pasar.
Olena pun menekankan bahwa meskipun transparansi yang luar biasa sangat penting dalam pencegahan korupsi.
“Kami telah belajar di Ukraina bahwa transparansi yang luar biasa sangat penting untuk pencegahan korupsi, tetapi akuntabilitas harus segera menyusul,” lanjut Olena menjelaskan.
Ukraina berkomitmen membangun kembali kepercayaan global dan memastikan dukungan internasional tetap terjaga dengan terus berfokus pada reformasi dan upaya untuk meluruskan disinformasi.
Olena menambahkan bahwa pihaknya meminta komunitas internasional untuk menilainya berdasarkan kemajuan yang telah dicapai, bukan berdasarkan narasi yang diciptakan untuk merusak.
Ukraina tetap menunjukkan komitmen kuat untuk transparansi dan akuntabilitas, khususnya dalam hal pengelolaan bantuan internasional di tengah invasi Rusia.
- Irfan Minta KPK Segera Proses Laporan terkait Senator RAA
- Tanggapi Survei Citra Penegak Hukum, MAKI Sebut Kejaksaan yang Terbaik
- KSST Desak KPK Tuntaskan Dugaan Kasus Korupsi Lelang Saham PT GBU
- Satpol PP Pengawal Mbak Ita Bertindak Represif kepada Wartawan, AJI Mengecam!
- Nama HP Mencuat di Sidang Korupsi Pengadaan Retrofit Sistem Sootblowing PLTU Bukit Asam
- Busuk Mulia