Ulah Aipda PDH Bikin Malu Polri, Videonya Viral, Bambang Sebut Sanksi PTDH Bisa Dilakukan

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kepolisian Bambang Rukminto menanggapi kasus Aipda PDH yang memalak sopir truk dengan meminta sekarung bawang.
Bambang mengatakan kasus pemerasan oleh aparat kepolisian sudah lazim terjadi.
Hal itu terjadi karena tingkat kepatuhan polisi masih lemah terhadap aturan.
"Lemahnya kepatuhan terjadi juga karena penegakan disiplin yang lemah dan tidak konsisten yang mengakibatkan tumpulnya dan ketidakwibawaan aturan yang sudah dibuat," kata Bambang kepada JPNN.com, Rabu (3/11).
Bambang menambahkan pada level yang fatal aksi pemerasan oleh oknum kepolisian bisa dipidanakan. Bahkan jika bukti cukup kuat, oknum polisi itu bisa terkena sanksi pemecatan.
"Terkait pemerasan oleh aparat, artinya juga penyalahgunaan wewenang, dengan bukti-bukti dan saksi yang cukup, sanksi PTDH (pemberhentian dengan tidak hormat) bisa dilakukan," ujar Bambang.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri membeberkan kronologi oknum polisi lalu lintas berinisial Aipda PDH yang memalak sopir di kawasan Bandara Seokarno Hatta.
Peristiwa pemalakan yang viral di media sosial itu terjadi pada Senin (1/11) kemarin sekitar pukul 18.00 WIB.
Pengamat kepolisian Bambang Rukminto menanggapi kasus Aipda PDH yang memalak sopir truk dengan meminta sekarung bawang.
- Jadi Tersangka Dugaan Kasus Pemerasan, Nikita Mirzani Kapan akan Diperiksa?
- 2 Polisi Pemeras Remaja di Semarang Selamat dari Pemecatan, Hanya Dihukum Demosi
- Terlibat Kasus Pemerasan, 2 Polisi Jalani Sidang Kode Etik di Polda Jateng
- Wartawan Gadungan Peras Warga, Minta Uang Rp 300 Juta, Begini Modusnya
- Aiptu Kusno & Aipda Roy Terbukti Memeras Warga Semarang, Sidang Etik Menanti
- Mendes PDT Soroti Kasus Pemerasan Kades oleh Oknum LSM & Wartawan Gadungan