Ulah Holywings Bikin Waketum MUI Anwar Abbas Meradang
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI) Anwar Abbas mengatakan program promo minuman beralkohol gratis untuk konsumen bernama Muhammad dan Maria yang dilakukan Holywings sangat menyakitkan hati umat Islam.
Anwar Abbas menilai Holywings telah merendahkan nama Nabi Muhammad.
"Perilaku mereka (Holywings, red) yang menghina dan merendahkan nama Nabi Muhammad dengan memberi hadiah sebotol alkohol kepada orang yang bernama muhammad jelas ini bukan tanpa disadari," kata Buya Anwar Abbas dalam keterangannya, Selasa (28/6).
Pria kelahiran 15 Februari 1955 itu meyakini pihak Holywings pasti mengetahui Nabi Muhammad ialah teladan bagi umat Islam di seluruh dunia.
"Menjadi pertanyaan mengapa mereka memilih nama Muhammad untuk diberi hadiah sebotol alkohol, padahal masih ada jutaan nama lain yang bisa dipilih," kata Anwar Abbas.
"Ini jelas sangat tendensius dan punya niat buruk yang itu sangat berbahaya karena sudah bisa dipastikan akan bisa memantik kemarahan dan kegaduhan di tengah masyarakat," ujar ulama kelahiran Sumatra Barat itu.
Dia juga menyebutkan keputusan Pemprov DKI Jakarta mencabut izin usaha 12 gerai Holywings di Jakarta sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di antaranya belum memiliki sertifikat standard KBLI 56301 jenis usaha bar yang telah terverivikasi.
"Jadi, kesimpulannya restoran Holywings ini oleh Pemprov DKI Jakarta telah dinilai melanggar peraturan yang ada," pungkasnya.
Waketum MUI Anwar Abbas menyampaikan pernyataan keras soal Holywings yang punya program promo minuman beralkohol gratis untuk warga bernama Muhammad.
- Ridwan Kamil: Saya Harus Memuji Pak Anies
- Berpesan ke Pendukungnya, Anies: Jangan Berubah Hanya karena Ada Pembagian, Hati-Hati
- Anies Optimistis Pramono-Rano Meraih Kemenangan di Pilkada Jakarta
- Anies Dukung Pramono-Rano, Tokoh Betawi Yakin Anak Abah Tak Mengikuti
- Orang Dekat Anies Baswedan Yakin Pramono & Rano Tak Akan Berkhianat
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri