Ulama Aceh Minta Presiden Jokowi Bersabar
jpnn.com, ACEH - Presiden Joko Widodo mengaku sedih empat tahun terakhir diisukan terlibat PKI. Dia meluapkan kesedihan tersebut dalam pertemuan dengan ulama Aceh.
Namun, calon presiden nomor urut satu itu mengaku terus bersabar. Dia membantah. Salah satu alasannya, ia lahir tahun 1961, tidak logis seorang anak-anak yang baru berusia empat tahun masuk organisasi PKI.
Selain itu, menurut Jokowi dia tumbuh dalam lingkungan dengan nuansa Islam cukup terasa. “Di sekitar rumah saya ada masjid, di dekat rumah orang tua saya ada masjid, di Solo ada NU, ada Muhammadiyah ada ormas Islam lainnya masak saya dituduh PKI,” terangnya, Jumat (14/12).
Jokowi juga mengatakan, bahwa pertemuan dengan ulama Aceh, sudah berkali-kali ia minta untuk diadakan.
Menanggapi curahan hati tersebut, Waled Nuruzzahri yang mewakili sejumlah ulama Aceh yang hadir dalam pertemuan tersebut, berharap Jokowi tabah dan sabar dalam menghadapi isu demikian. Terlebih, di tahun politik seperti sekarang, banyak fitnah keji yang bermunculan.
“Diam terhadap orang yang jahil adalah jawaban," pesan ulama yang akrab disapa Waled NU.
Penetapan Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober, turut disinggung dalam pertemuan. Penetapan tersebut, menurut Waled Nu, bentuk penghargaan kepada ulama dan santri. Selain itu, hal-hal keagamaan (Islam) kiranya lebih baik lagi di kemudian hari.
Selain membantah terlibat PKI, presiden Jokowi juga menjelaskan pada para ulama rencana pemerintahannya merancang undang-undang pesantren. Pemerintah juga mendorong DPR untuk segera menyelesaikan payung hukum tersebut.
Presiden Joko Widodo mengaku sedih empat tahun terakhir diisukan terlibat PKI. Dia meluapkan kesedihan tersebut dalam pertemuan dengan ulama Aceh.
- JeumPAY, Aplikasi Karya Anak Muda Aceh Resmi Diluncurkan
- Terdakwa Narkotika yang Kabur dari Pengadilan Ditangkap Brimob di Rumah Saudaranya
- Prabowo Terbuka Bila Jokowi Masuk Gerindra, tetapi Tak Mau Memaksa
- Debat Kandidat Pilgub Aceh Ricuh, Ini yang Terjadi
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia