Ulama Banten Pernah Ditelepon Jam 2 Malam oleh Komjen Listyo Sigit

Ulama Banten Pernah Ditelepon Jam 2 Malam oleh Komjen Listyo Sigit
Calon tunggal Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Penunjukan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat perhatian dari kalangan ulama.

Ketua Majelis Pondok Pesantren Salafiyah (MPS) Banten KH Martin Syarkawi bahkan teringat akan kiprah polisi kelahiran Ambon, Maluku, 5 Mei 1969 itu saat menjabat sebagai Kapolda Banten.

Ketika itu, kata Kiai Martin Syarkawi, jenderal bintang tiga yang biasa dia panggil dengan nama Sigit telah menunjukkan kepeduliannya terhadap pemberdayaan ekonomi di pondok pesantren.

Sigit menurutnya ikut membangkitkan ekonomi dan kemandirian ponpes salafiyah yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan di Provinsi Banten.

"Pak Sigit pernah bertanya kira-kira solusinya apa untuk menjaga kemandirian ponpes salafiyah ini. Lalu terpikirlah untuk membangun pemberdayaan ekonomi pesantren," kata Kiai Martin Syarkawi melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (15/1).

Kiai Martin menjelaskan, dari ide tersebut akhirnya muncul program Rumah Pangan Santri (RPS).

Setelah dilakukan pendataan dan verifikasi, saat itu ada sekitar 150 lebih ponpes yang diikutsertakan dalam program tersebut.

Konsep RPS adalah seperti warung menyediakan gas, beras dan kebutuhan pokok lainnya.

KH Martin Syarkawi angkat bicara terkait keputusan Presiden Jokowi menujuk Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon kapolri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News