Ulama Penjaga Keharmonisan Umat di Tahun Politik
Oleh: Ahmad Sahaluddin Rizqi
![Ulama Penjaga Keharmonisan Umat di Tahun Politik](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2024/02/01/koordinator-departeman-kemahasiswaan-himpunan-mahasiswa-tarj-alyq.jpg)
Ini menandakan bahwa komunikasi antara pemimpin agama dan politisi tidak hanya terjadi saat kampanye, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Ini menciptakan kedekatan yang lebih tulus dan membentuk dasar yang kuat untuk kerja sama di masa depan.
Permintaan doa Gibran agar semua urusan dilancarkan juga mencerminkan kesadaran akan kebutuhan spiritual dalam menjalani perjalanan politik.
Ini menciptakan gambaran bahwa keberhasilan Gibran tidak hanya bergantung pada dukungan politik, tetapi juga pada restu dan doa dari tokoh agama.
Dalam budaya Indonesia yang religius, permintaan doa seperti ini dapat memiliki dampak positif dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap seorang pemimpin.
Kunjungan ini juga menyoroti pentingnya kerukunan antara pemimpin agama dan pemimpin politik dalam konteks keberagaman Indonesia.
Ayib Thohir, sebagai tokoh agama, menyambut Gibran dengan hangat, menunjukkan bahwa harmoni antara agama dan politik dapat terwujud jika ada saling penghormatan dan pemahaman.
Hal ini sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, bahwa dalam perbedaan, kita dapat hidup berdampingan secara damai.
Ulama, sebagai pemimpin rohaniah, tidak hanya memberikan panduan keagamaan, tetapi juga turut serta dalam pembangunan sosial dan politik
- Cieee, Jokowi dan Gibran Kompak, Berdiri Mengapit Prabowo
- Gibran: Ini Program yang Ditunggu-tunggu, Selalu Ditagih
- Rocky Gerung Gulirkan Ide soal Prabowo Tugaskan Gibran Jaga Elpiji 3 Kg di IKN
- Majelis Ulama Nusantara Tegaskan Bukan Tandingan MUI
- IDSIGHT: Tingginya Skor Prabowo-Gibran Mencerminkan Keberlanjutan
- Rocky Gerung Berikan Saran untuk Jokowi agar Gibran Punya Tempat Sendiri