Ulama Perth Sebut Sampul Edisi Terbaru ‘Charlie Hebdo’ Ofensif
Rabu, 14 Januari 2015 – 13:31 WIB
Imam Ibrahim mengatakan, ia percaya pada kebebasan berbicara tapi kadang-kadang hal itu perlu diprotes.
"Batasan jelas bagi kami adalah penggambaran salah satu nabi Allah, tetapi terutama yang paling dihormati, yaitu Nabi Muhammad. Jadi, tolong, jangan lakukan itu," katanya.
"Dan saya tak berpikir bahwa hal itu adalah permintaan yang tak masuk akal," sambungnya.
Seorang ulama asal Perth mengutarakan, penggambaran Nabi Muhammad dalam edisi terbaru mingguan satir Perancis ‘Charlie Hebdo’ sudah kelewat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen