Ulama Perth Sebut Sampul Edisi Terbaru ‘Charlie Hebdo’ Ofensif
Rabu, 14 Januari 2015 – 13:31 WIB

Ulama Perth Sebut Sampul Edisi Terbaru ‘Charlie Hebdo’ Ofensif
Imam Ibrahim mengatakan, ia percaya pada kebebasan berbicara tapi kadang-kadang hal itu perlu diprotes.
"Batasan jelas bagi kami adalah penggambaran salah satu nabi Allah, tetapi terutama yang paling dihormati, yaitu Nabi Muhammad. Jadi, tolong, jangan lakukan itu," katanya.
"Dan saya tak berpikir bahwa hal itu adalah permintaan yang tak masuk akal," sambungnya.
Seorang ulama asal Perth mengutarakan, penggambaran Nabi Muhammad dalam edisi terbaru mingguan satir Perancis ‘Charlie Hebdo’ sudah kelewat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia