Ulama Tasik Nilai Suryadharma Ali Otoriter
jpnn.com - TASIK – Ulama di Kota Tasik menganggap Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) otoriter karena sepihak memecat para pengurus partai berlambang kakbah itu serta melakukan koalisi dengan Gerindra.
"Saya tidak mengatakan tidak mendukung dengan Gerindra, tetapi yang harus dipikirkan itu keutuhan di internal partai. (Kondisi PPP) Ini kan sedang ada kisruh," ujar KH Miftah Farid, pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Khoer di Ponpes Mabdaul Ulum, Tamansari, Kota Tasikmalaya kemarin (20/4).
Menurut KH Miftah, pihaknya mengangap SDA bersikap otoriter mengambil kebijakan partai. "Ini kan gaya otoriter, seperti cara pecat memecat angota yang dilakukannya," kritiknya.
Padahal, kata KH Miftah, kalau disadari, pemipinan DPP dan DPW PPP tersebut “diangkat” rakyat Indonesia. “Termasuk kami juga punya hak suara. Kami punya hak bicara dan kiai jangan diangap bodoh. Kiai tahu politik,” ujarnya.
KH Miftah pun tidak mempercayai para pengurus DPP dan DPW tersebut sudah dipecat. "Saya yakin itu hanya manuver-manuver (politik, red). Barang kali Pak SDA dengan isu pemecatan ini karena menyelamatkan diri," analisisnya.
Terlebih, terangnya, dalam politik tidak ada persaudaraan yang abadi. "Yang ada itu kepentingan pribadi yang abadi,” paparnya.
Ulama pun mengkritik mekanisme keputusan SDA berkoalisi dengan Gerindra. "Kan yang menentukan itu (koalisi) bagaimana hasil musyawarah, rapimnas (rapat pimpinan nasional, red," bebernya.
Apapun yang dihasilkan rapimnas, terang KH Miftah, para kiai pun akan sepakat. “Sepanjang berpihak kepada penduduk Indonesia yang mayoritas Islam,” kata dia.
TASIK – Ulama di Kota Tasik menganggap Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) otoriter karena sepihak memecat para pengurus partai berlambang
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Cuaca Hari Ini: Hujan Berpotensi Mengguyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- 5 Berita Terpopuler: Cermati 11 Ketentuan KepmenPAN-RB 634 soal Honorer TMS & Belum Melamar, Ada Jabatan yang Disorot
- Tim Gabungan Siap Amankan 335 Gereja saat Perayaan Natal di Bali
- Puncak Kenaikan Penumpang di Terminal Amplas Diprediksi Pada 22 Desember 2024