Ulas Jejak Hayat Hingga Idiologi Pendiri HMI

“Pernah ada pemilihan dekan di kampus yang sudah sidang berulangkali namun tak pernah menemukan kata sepakat. Bahkan sampai terjadi bentrok yang memakan korban jiwa. Akhirnya, Pak Lafran diminta memimpin sidang. Sidang pimpinannya ini hanya memakan waktu 10 menit, semuanya langsung sepakat dengan arahan beliau,” kisah Joni.
Kesederhanaan dan sifat rendah hati Lafran Pane pula yang membuatnya jauh dari publikasi. Ia kalah tenar jika dibanding junior-juniornya semisal Dahlan Ranuwihardjo, Mintaredja, Deliar Noer, dan Nurcholish Madjid. Jika masih hidup kini, sosok yang menolak disebut sebagai satu-satunya pendiri HMI ini pun diyakini akan menolak usulan gelar pahlawan nasional untuk dirinya.
Namun Akbar, dan jutaan kader dan alumni HMI lainnya, memandang Lafran Pane layak dianugerahi gelar tersebut.
”Beliau merupakan sosok yang aktif dalam gerakan kebangsaan, dan menjadi tokoh penting di balik kemunculan intelektual-intelektual Indonesia,” tandas Akbar.(kai/fri/jpnn)
Prof Drs. H Lafran Pane dikenal sebagai pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Lewat organisasi yang ia dirikan di Yogyakarta 69 tahun silam itu,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu