Ulat Sagu, Rahasia Peraih Medali Emas Binaraga PON Papua
Oto menyebutkan rasa ulat sagu mirip dengan sensasi menyantap potongan lemak daging sapi, tetapi dengan semburat rasa gurih yang lebih kuat. Sajiannya disarankan dengan cara dibakar biar lebih sedap di mulut.
"Ulat sagu ini bisa dimasak dengan cara dibakar atau direbus. Namun, lebih sedap dibakar," katanya.
Sajian lain bisa dilakukan dengan cara dibakar lalu dibungkus dengan varian daun lalapan, seperti yang dilakukan atlet Papua peraih emas binaraga di kelas 75 kg PON Papua Edoardus Apcowo.
"Kalau saya biasanya dibungkus dengan lalapan daun. Kalau menurut saya ulat sagu lebih mirip sama rasa ikan salmon. Sangat cocok buat protein tubuh," katanya.
Peraih medali emas PON XVIII Riau 2012 itu justru mengecap rasa gurih ulat sagu berasal dari kandungan lemak larva berwarna putih dan terlihat gemuk itu.
"Baik untuk protein dan otot. Karena dia punya lemak itu bukan lemak jenuh," katanya.
Edo menyebut ulat sagu cocok bagi atlet pemula yang ingin merintis karier di binaraga sebab harga jualnya yang relatif terjangkau.
Harga ulat sagu di sejumlah lokasi kuliner di Papua dibanderol seharga Rp45 ribu hingga Rp50 ribu per 25 ekor.
Peraih medali emas binaraga PON Papua mengungkap ulat sagu menjadi alternatif asupan protein.
- Korupsi Berjamaah PON Papua, Ini Tanggapan Komnas HAM dan Himpunan Mahasiswa
- Kejati Papua Sita Rp 10 M Terkait Dugaan Korupsi Dana PON XX
- Akademisi Papua Apresiasi Pengungkapan Kasus Korupsi PON XX
- Kejati Papua Sita Uang Rp 3 Miliar Terkait Korupsi PON XX
- 1 Tersangka Dana PON XX Diamankan Kejati Papua di Jakarta
- Atlet Binaraga Wanita Indonesia Ini Akan Bertanding di AGP-PRO Korea