ULN Swasta Terkontraksi, Prestasi atau Ngeri? Begini Kata Ekonom
Menurut dia, kontraksi ULN Swasta juga diakibatkan pemulihan tidak merata di semua sektor.
"Bank juga masih enggan menyalurkan kredit karena risiko masih tinggi sehingga penerbitan utang barunya lambat," bebernya.
Bhima juga mengatakan pertumbuhan ULN bank swasta anjlok -3,14 persen secara (yoy). Utang bank akan naik sejalan dengan menurunnya risiko kredit macet di korporasi dan retail.
Di sisini lain, penurunan utang luar negeri swasta yang berbanding terbalik dengan kenaikan utang luar negeri pemerintah patut diawasi,
"Kalau pemerintah utangnya naik, tapi swasta loyo maka kemampuan pembayaran bunga utangnya juga bermasalah," ungkap Bhima.
Bhima menyebut swasta akan menyumbang devisa ekspor, dan penerimaan valas lain untuk topang kemampuan bayar utang berbentuk kurs asing.
"Jadi sekarang tugas pemerintah bagaimana utangnya bisa produktif menstimulus dunia usaha," tegas dia.
Dilansir dari laman resmi bi.go.id, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin.
Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyebut loyonya ULN swasta karena sepanjang Agustus 2021 dampak lonjakan kasus Covid-19 sangat terasa disemua sektor usaha.
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Pakar Apresiasi Andi Sudirman yang Berhasil Tangani 500 Kilometer Jalan di Sulsel
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru