Ulrike Von Mengden, 50 Tahun Menjadi Kurator Senior Satwa Kebun

Tangkap Beruang yang Lepas dari Kandang dengan Bir

Ulrike Von Mengden, 50 Tahun Menjadi Kurator Senior Satwa Kebun
Ulrike Von Mengden, 50 Tahun Menjadi Kurator Senior Satwa Kebun

Botol-botol itu lantas diletakkan tak jauh dari kawanan beruang. Binatang yang bisa berjalan layaknya manusia itu terbujuk. Mereka berebut mendatangi botol susu palsu itu. Dengan lahap mereka meminum isinya. Beruang-beruang itu lantas mabuk.

Mereka lemas. Ada juga yang terkapar pingsan. ''Mereka sudah tidak berbahaya, kami kembalikan mereka ke kandang,'' ujar Ula, lantas tertawa lepas. Kecintaan Ula kepada binatang memang tak diragukan. Terutama kepada orang utan. Di rumahnya, dia memiliki kandang-kandang perawatan orang utan. Kebutuhan gizi dan fisik mereka dipenuhi. Primata itu ada yang sudah dia rawat sejak bayi karena orang tuanya ditembak. Ada juga orang-orang yang datang sendiri menyerahkan satwa tersebut. ''Katanya, mereka takut dihukum. Orang utan dilindungi. Mereka yang ketahuan punya bisa dipenjara,'' katanya.

Ula punya alasan menyayangi orang utan. Menurut dia, orang utan tak sekadar binatang. Bangunan tubuh hewan itu sangat dekat dengan manusia. Bahkan, dia percaya, orang utan adalah wujud manusia sebelum menjadi seperti yang sekarang ini. ''Kita dan mereka adalah setara. Kita juga harus memikirkan nasib mereka,'' ujarnya.

Barbara mengamini itu. Tapi, menurut dia, ada alasan lain Ula menyayangi hewan yang suka bergelantungan itu. ''Ula itu shio-nya monyet. Makanya, dia sayang orang utan,'' ujar wanita asal Jerman itu setengah serius.

Tinggal di Indonesia sejak 1952, Ulrike Von Mengden mengabdikan diri untuk binatang di Kebun Binatang Ragunan. Hewan dia anggap menjadi bagian dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News