Ultah Disway

Oleh: Dahlan Iskan

Ultah Disway
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Lantas pemerintah mengubah sistem subsidi: by name, by address. Penerima subsidinya jelas: siapa, di mana, luasan tanahnya berapa, perlu pupuk apa saja, berapa jumlahnya.

Menurut pendapat saya, inilah perubahan paling mendasar dalam sistem pemberian subsidi ke petani.

Juga heboh.

Pemerintah bergeming. Sudah tiga tahun ini sistem tersebut berjalan. Kian baik.

Itu bisa terjadi karena melibatkan teknologi tabulasi di komputer. Tanpa komputer tak mungkin terlaksana. Dari situ diterbitkanlah kartu pupuk. Tiap petani punya kartu: berisi kuota pupuk bersubsidi.

Seharusnya kartu itu selalu disimpan di dompet petani. Tapi petani pilih menaruhnya di kios, milik agen pupuk. Password-nya pun ditulis di kartu itu. "Daripada kartunya hilang, dan password-nya lupa," ujar mereka.

Akibat perubahan sistem itu, petani sudah harus memasukkan permintaan jatah pupuknya setahun sebelumnya. Dari situ diketahui: berapa ton pupuk bersubsidi tahun depan. Pemerintah lantas menyiapkannya.

Sistem ini akhirnya berjalan lancar. Tidak ada lagi kegaduhan.

SAYA lupa kalau hari ini ulang tahun Disway. Saya baru ingat ketika hari sudah senja kemarin: ketika mendapat kiriman artikel mas Joko Intarto: Nostalgia Disway.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News